1. Sakit Perut dan Kembung
Nyeri perut dan kembung adalah gejala umum dari intoleransi laktosa pada anak-anak dan orang dewasa.
Ketika tubuh tidak dapat memecah laktosa, ia melewati usus sampai mencapai usus besar.
Baca: Kenapa Dengarkan Musik Saat Berkendara Redakan Stres?
Karbohidrat seperti laktosa tidak dapat diserap oleh sel-sel yang melapisi usus besar, tetapi mereka dapat difermentasi dan dipecah oleh bakteri alami yang hidup di sana, yang dikenal sebagai mikroflora.
Baca: Apa itu Jelai?
Fermentasi ini menyebabkan pelepasan asam lemak rantai pendek, serta gas hidrogen, metana dan karbon dioksida.
Peningkatan asam dan gas yang dihasilkan dapat menyebabkan sakit perut dan kram. Rasa sakit biasanya terletak di sekitar pusar dan di bagian bawah perut.
Baca: Masker Wajah Korea Terbaik
Sensasi kembung disebabkan oleh peningkatan air dan gas di usus besar, yang menyebabkan dinding usus meregang. Kondisi ini juga dikenal sebagai distensi.
Menariknya, jumlah kembung dan rasa sakit tidak terkait dengan jumlah laktosa yang dicerna, tetapi dengan sensitivitas individu terhadap perasaan distensi. Oleh karena itu, frekuensi dan tingkat parah/tidak parahnya gejala dapat bervariasi secara signifikan antara individu.
Baca: Penyakit yang Tidak Boleh Minum Susu
Akhirnya, kembung, distensi dan rasa sakit dapat menyebabkan mual atau bahkan muntah pada beberapa orang. Ini jarang tetapi telah diamati dalam beberapa kasus, termasuk pada anak-anak.
Penting untuk dicatat bahwa sakit perut dan kembung adalah gejala umum yang bisa diakibatkan oleh penyebab lain, seperti makan berlebihan, jenis malabsorpsi lain, infeksi, obat-obatan, dan penyakit lainnya.
Baca: Apakah Penyakit Lupus Menular?
Catatan Gejala Intoleransi Laktosa berupa Nyeri Perut dan Kembung
Nyeri perut dan kembung sering terjadi pada intoleransi laktosa. Mereka disebabkan ketika bakteri dalam fermentasi kolon laktosa yang dibiarkan tubuh tidak tercerna, menghasilkan gas dan air berlebih. Nyeri paling sering terletak di sekitar pusar dan perut bagian bawah.