Pada tahun 2025, pasar global diperkirakan akan menghadapi tantangan dari kebijakan perdagangan yang tidak pasti, pengetatan kebijakan fiskal, dan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Meski demikian, peluang untuk menghasilkan imbal hasil yang solid tetap ada, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik dan peningkatan valuasi saham. Pertumbuhan PDB global diproyeksikan sekitar 3%, mirip dengan tahun 2024, dengan peningkatan ekonomi di sebagian besar negara, terutama di Eropa, Jepang, Kanada, dan Inggris.
Berikut adalah gambaran perkembangan pasar berdasarkan kawasan utama:
Eropa
- Pertumbuhan Ekonomi: Diperkirakan meningkat menjadi 1,2% pada 2025 dibandingkan 0,8% pada 2024. Meskipun pertumbuhan ini masih di bawah rata-rata historis, pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan pertumbuhan upah dapat memberikan dorongan positif.
- Pertumbuhan Laba: Pertumbuhan laba perusahaan di Eropa diperkirakan tetap moderat, sebagian besar disebabkan oleh lemahnya permintaan domestik dan ekspor.
- Kinerja Pasar Saham: Pelonggaran kebijakan suku bunga diprediksi mendorong peningkatan valuasi saham, menghasilkan imbal hasil yang solid meskipun di bawah rata-rata historis.
Inggris
- Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi Inggris diproyeksikan mencapai 1,5% pada 2025, lebih baik dibandingkan 1,1% pada 2024. Pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank of England diharapkan dapat menjaga inflasi terkendali.
- Pertumbuhan Laba: Konsensus memperkirakan pertumbuhan laba per saham sekitar 6%, mendekati rata-rata jangka panjang.
- Kinerja Pasar Saham: Stabilitas harga minyak Brent dan kebijakan moneter yang mendukung dapat mendorong performa pasar saham Inggris ke arah yang positif.
Jepang
- Pertumbuhan Ekonomi: Ekonomi Jepang diperkirakan tumbuh sebesar 1,1% pada 2025, didukung oleh reformasi pasar dan peningkatan permintaan domestik serta ekspor.
- Pertumbuhan Laba: Konsensus memperkirakan pertumbuhan laba per saham sekitar 9%, mendekati rata-rata jangka panjang.
- Kinerja Pasar Saham: Reformasi struktural dan perbaikan transparansi pasar modal menjadi katalis positif, meskipun volatilitas nilai tukar yen perlu diperhatikan.
China
- Pertumbuhan Ekonomi: Ekonomi China diperkirakan melambat, sebagian besar disebabkan oleh penurunan di sektor properti, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten, dan lemahnya sentimen konsumen.
- Pertumbuhan Laba: Pertumbuhan laba diperkirakan tidak mencapai ekspektasi, dipengaruhi oleh risiko perdagangan dan perlambatan ekspor.
- Kinerja Pasar Saham: Saham China diperkirakan tetap diperdagangkan pada valuasi di bawah rata-rata historis, bergantung pada kebijakan stimulus yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan.
Outlook Regional Lainnya
- Asia Pasifik: Pertumbuhan GDP diperkirakan melambat menjadi 4% akibat ketegangan perdagangan AS-China.
- Amerika Latin: Pertumbuhan GDP diperkirakan meningkat, didorong oleh rebound ekonomi di Argentina.
- Pasar Berkembang: Perlambatan pertumbuhan global, tarif, dan depresiasi mata uang menjadi tantangan utama.
Pasar Keuangan dan Valuta Asing (FX)
Di pasar keuangan, suku bunga kebijakan diperkirakan tetap tinggi pada 2025, meskipun ada penurunan bertahap di pasar maju. Imbal hasil 10-tahun di AS diproyeksikan turun menjadi 4,10% pada kuartal ketiga sebelum rebound menjadi 4,25% di akhir tahun. Di Eropa, pertumbuhan ekonomi yang lemah dan ketidakpastian perdagangan menciptakan tantangan tambahan.
Untuk pasar valuta asing, dolar AS diperkirakan akan menguat, didorong oleh pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dibandingkan wilayah lain serta ekspektasi suku bunga Fed yang lebih tinggi. Sebaliknya, euro menghadapi tekanan bearish, terutama karena ketergantungan zona euro pada perdagangan global. Yen Jepang juga menghadapi tekanan, meskipun kebijakan moneter Jepang yang lebih hawkish dapat memberikan dukungan terhadap mata uang ini.
Komoditas dan Pasar Kredit
Pasar komoditas menghadapi berbagai dinamika, dengan harga minyak diperkirakan berada di rata-rata $73 per barel untuk Brent dan $64 per barel untuk WTI. Produksi energi yang meningkat di AS dapat menekan harga minyak lebih rendah.
Harga emas diperkirakan melonjak hingga $3.000 per ons pada 2025, sementara perak dapat mencapai $38 per ons di akhir tahun. Pasar pertanian juga diperkirakan tetap volatil karena rendahnya tingkat inventaris global dan ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan AS.
Dalam pasar kredit, kondisi fundamental tetap solid, dengan permintaan yang kuat untuk obligasi korporasi AS. Namun, pasar kredit di Eropa menghadapi ketidakpastian yang lebih besar akibat risiko geopolitik.
Risiko Tambahan
- Perang Dagang: Tarif tinggi dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi global. Namun, dampaknya diproyeksikan kecil, dengan penurunan hanya 0,1% pada pertumbuhan PDB global jika terjadi eskalasi besar-besaran.
- Konflik Geopolitik: Konflik seperti di Ukraina dan Israel dapat memengaruhi harga energi global dan inflasi.
- Inflasi dan Kebijakan Suku Bunga: Potensi inflasi yang lebih tinggi dapat memengaruhi kebijakan suku bunga, menciptakan ketidakpastian tambahan.
Antisipasi Pasar Global 2025
Meski tantangan signifikan tetap ada, prospek pertumbuhan ekonomi global yang membaik dan dukungan dari kebijakan moneter dapat menghasilkan kinerja pasar yang solid pada 2025. Dengan inflasi yang tetap tinggi dan kebijakan moneter yang cenderung lebih ketat, pasar global menghadapi tantangan besar pada 2025. Namun, stabilitas pertumbuhan di beberapa wilayah dan peluang di pasar komoditas serta kredit memberikan ruang optimisme di tengah berbagai ketidakpastian.
Investor yang mengadopsi portofolio terdiversifikasi akan maksimal mengelola risiko volatilitas dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di berbagai kawasan.