Ruko strategis untuk usaha makanan bisa menjadi jalan pintas atas kesuksesan Anda berbisnis kuliner. Sudah menjadi rahasia umum jika memulai bisnis kuliner itu tidak sulit tapi tidak juga mudah. Ini karena biasanya bisnis kuliner tidak membutuhkan modal besar untuk dimulai.
Untuk konsumen juga dapat dikatakan tersedia. Ini menjadi lumrah karena makanan merupakan kebutuhan dasar. Selain itu konsumen kuliner Indonesia sangatlah agresif dalam jajan.
Baca: Bisnis Rumahan Warung Kopi dan Gorengan
Dibilang “tidak gampang” karena tantangan bisnis kuliner tidak main-main. Karena gampangnya, cukup banyak orang merintis bisnis kuliner. Ini menyebabkan persaingan mendapatkan konsumen sangatlah ketat.
Sebuah bisnis kuliner yang tidak dilengkapi kualitas, strategi pemasaran sampai diferensiasi bisa berakibat stagnansi alias tidak kemana-mana. Lebih parah lagi, sebuah bisnis kuliner akan gulung tikar karena terlempar dari persaingan.
Salah satu pengalaman berharga dari pelaku bisnis kuliner adalah Yulianto, Direktur PT Raos Aneka Pangan. Ia hadir di persaingan bisnis kuliner dengan brand Bakmi Raos. Jaringan usahanya telah ada sejak 2006 lalu dan sempat booming melalui kehadiran ratusan gerai di seantero nusantara.
Mayoritas dari gerai itu merupakan waralaba. Setelah sekian waktu beroperasi, cukup banyak gerai yang tutup.
Baca: 7 Tahapan Cara Bisnis Agar Tidak Rugi
Itu sebabnya pada tahun 2010, Bakmi Raos menutup mekanisme kerjasama waralaba. Faktor utama gagalnya gerai waralaba Bakmi Raos adalah kesalahan dalam memilih lokasi, ungkap Yulianto.
Gerai-gerai yang tutup itu mayoritas dimiliki klien yang sudah mempunyai ruko sebelum menjalin kerjasama waralaba dengan Bakmi Raos.
Belum tentu sebuah ruko itu ideal untuk sebuah bisnis waralaba. Jika terlalu dipaksakan menggunakan ruko yang sudah ada, sebuah bisnis waralaba bisa terhenti tanpa diduga-duga.
Yulianto berpendapat bahwa sekalipun bisnis kuliner memiliki konsumen yang pasti tetap saja membutuhkan strategi bisnis yang baik. Tanpa kerja keras dan strategi pemasaran cerdas bisnis kuliner bisa terlempar dari persaingan dalam sekejap.
Baca: Contoh Proposal Usaha Rental Mobil
Langkah pertama jelas memilih lokasi ruko yang tepat. Pengalaman dari Trisetyo Budiman dengan Baso Ino membuktikan hal ini. Gerai bisnisnya sempat berkembang sampai puluhan di daerah-daerah Indonesia. Kini hanya bertahan sekitar 10 akibat kesalahan dalam memilih lokasi usaha.
Berbagai lokasi telah dicoba Baso Ino mulai dari kampus, mal, bandara, industry, rest area jalan tol, sampai ruko pemukiman masyarakat. Dari alternatif lokasi itu, yang paling menghasilkan adalah rest area, bandara dan kampur.
Lalu Bagaimana Menentukan Ruko Strategis untuk Usaha Makanan?
Jika Anda sudah memiliki ruko dan ingin menjalankan usaha makanan dari ruko itu, berikut ini tipsnya:
Antisipasi Seluruh Faktor
Pengalaman dua pengusaha kuliner sebelumnya memastikan bahwa lokasi akan memegang peran krusial. Namun, itu bukan segalanya. Kombinasi seperti strategi pemasaran, kualitas produk sampai pengelolaan keuangan juga penting.
Untuk menentukan lokasi yang tepat kenalilah dulu konsep usaha yang Anda inginkan. Pertama tentukalah segmen pasar yang Anda inginkan. Ini akan memberi gambaran akan posisi produk Anda. Dimulai dari kemasan produk sampai strategi harga bisa sangat berpengaruh besar.
Baca: Segmentasi Pasar Pengusaha Sukses Wajib Paham
Pemahaman akan segmen pasar juga akan memberi kemudahan menciptakan penjualan. Jika segmen Anda menengah bawah tentu saja menerapkan harga terlalu mahal kurang pas.
Kedua adalah model dan skala usaha Anda. Ini berdampak pada kekuatan modal dan posisi produk usaha. Modal mumpuni akan memudahkan memilih lokasi paling baik. Kemudian tentukan modelnya apakah Anda sebagai penjual langsung, pemasok bahan baku atau apa dalam rantai bisnis kuliner.
Jika kedua aspek tersebut telah dipertimbangkan dan dipahami maka selanjutnya memilih lokasi. Apa saja yang perlu dipertimbangkan saat memilih lokasi ruko untuk usaha makanan?