Menghindari penalti google penting untuk blogger. Jika kita mengikuti perhelatan akbar sepakbola di Brasil tahun 2014 kita tentu sudah cukup akrab dengan istilah penalti. Tulisan ini terinspirasi dari pertandingan antara Belanda dan Meksiko yang menurut pandangan penulis, pertandingan tersebut berjalan sangat dramatis.
Petaka bagi tim nasional Meksiko yang mendapatkan hukuman penalti di menit-menit akhir sehingga akhirnya mengalami kekalahan dan harus mengakhiri perjalanan di Piala Dunia Brasil 2014.
Dalam dunia informasi online, Google berperan sangat dominan sebagai wasit. Siapapun yang berperilaku buruk (tidak sesuai aturan Google) akan dengan mudah mendapatkan hukuman penalti. Dampaknya? Website-website yang terkena hukuman akan hilang dari daftar informasi Google. Tentu saja ini merupakan sebuah kerugian yang tidak diinginkan para pemilik website. Sudah menjadi menu wajib pemilik website untuk menghindari penalti Google sebisa mungkin.
Salah satu penyebab kita tidak bisa menghindari penalti Google dewasa ini adalah konten sampah.
Apa sih konten sampah itu?
Konten sampah identik dengan konten berkualitas rendah, dan itu juga sebuah kutukan bagi para pemilik website. Dunia internet penuh sesak dengan konten jenis ini, meskipun Google telah berupaya membersihkan dunianya dengan beberapa algoritmanya, setelah tersadar banyak yang mempermainkan Google untuk menempati posisi puncak dengan menyebarkan konten sampah penuh keywords populer, backlink dan konten copas sebagai upaya untuk mendapatkan trafik organik dengan mudah.
Yang lebih bahaya lagi, sebuah website dapat secara tidak sadar memiliki konten sampah. Tidak ada website yang sempurna, dan sudah menjadi hal lumrah, konten sampah tersembunyi di antara konten-konten berkualitas sebuah website. Masalah utamanya adalah konten sampah tersebut dapat menghancurkan posisi website kita di hasil pencarian Google. Algoritma google akan mencium konten jenis ini ibarat sebuah anjing pelacak, dan website kita bisa saja terhukum karena memelihara konten-konten sampah secara tidak sengaja.
Sampai di sini, mungkin sebagian dari rekan pembaca akan berpikir, baiklah konten sampah itu harus diperhatikan, kemudian bagaimana cara mengetahui mana konten sampah dan mana konten yang bukan? Dan apa yang harus kita lakukan setelah menemukannya?
Pengertian Konten Sampah
Konten sampah dapat diartikan secara sederhana sebagai sebuah laman website yang berisi informasi dengan tujuan utama mendapatkan trafik. Di dalamnya tidak ada opini khusus atas isu yang dibahas, tidak memberikan informasi yang baik akan produk penjual, dan tidak ada yang special yang tidak ada di website-website lain yang sejenis.
Dari berbagai sumber di internet, Google menggunakan beberapa ukuran berikut ini untuk mengkategorikan konten sampah sebuah website:
• Terlalu banyak gambar dalam sebuah laman
• Terlalu banyak link afiliasi dalam sebuah laman
• Hanya berisi konten sindikasi
• Hanya berisi konten copas (hasil jiplakan website lainnya)
• Hanya berupa laman perantara yang mengarah ke satu tujuan
Menemukan Konten Sampah
Jika website kita terdiri dari beberapa laman (pages) dengan kategori di atas, itu sudah menjadi pertanda kita harus mengambil tindakan perbaikan. Namun terkadang, konten jenis ini sulit terdeteksi, bergantung dari jumlah laman yang ada di sebuah website.
Untuk menghindari penalti Google, banyak ahli menyarankan pemilik website untuk mengajak teman atau kerabat untuk melihat website kita dan memberi masukan yang jujur atas website kita, apakah navigasi dan informasi yang diberikan cukup membantu dan mudah atau tidak.
Google webmaster tool akan mengirimkan pesan jika website kita terdeteksi memiliki konten sampah. Meskipun demikian, akan lebih baik jika kita menjadi proaktif. Beberapa indikator sederhana dari konten sampah yang mudah untuk dideteksi sendiri diantaranya sebagai berikut:
Dengan bantuan Google analytics, kita bisa mengevaluasi bagian “seluruh laman/review all pages”, dan perhatikan laman yang memiliki rasio pentalan/bounce rate 75% atau lebih tinggi dari itu. Lihatlah konten di laman tersebut, konten tersebut sudah jelas tidak menarik minat pengunjung.
Jumlah kata dalam setiap laman juga berpengaruh. Jika website kita penuh dengan konten kurang dari 250 kata, maka website kita dalam masalah.
Selain itu, perhatikan juga dari mana backlink website kita berasal serta bagaimana popularitas website kita di beberapa media sosial seperti facebook, twitter dan sebagainya.
Saya Menemukan Konten Sampah, Sekarang Apa Yang Harus Dilakukan?
Jika kita sudah berhasil mendeteksi konten sampah di website kita, saatnya untuk mengembangkan kreativitas atau segera hapus konten tersebut. Proses memutuskan apakah kita ingin memodifikasi konten sampah atau langsung menghapusnya akan cukup memakan waktu, namun hal ini sangatlah bermanfaat untuk perkembangan website kita.
Kita perlu belajar menjadi seorang editor. Editor yang baik tahu pasti bahwa terkadang solusi terbaik adalah menyingkat sesuatu, meskipun kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk itu. Jika sebuah konten di laman website kita tidak memberi nilai apapun, dan kita sudah berpikir keras namun tetap tidak bisa memperbaikinya menjadi lebih baik, akan lebih baik untuk menghapusnya.
Namun, jika kita melihat ada potensi untuk menambahkan manfaat di dalam konten sampah tersebut, dan kita berkomitmen menyediakan waktu untuk itu, maka gunakan kemampuan kita untuk mewujudkannya.
Beberapa Ide Untuk Memoles Konten Sampah
Untuk membantu Anda memperbaiki konten sampah, berikut ini beberapa idenya:
Gunakan Jasa Blogger Lain
Konten sampah dapat dengan mudah di modifikasi menjadi konten berkualitas asalkan kita tahu caranya. Blogger berpengalaman dapat dengan mudah melakukan hal ini. Kita bisa saja menghubungi blogger-blogger yang menurut kita memiliki performa baik dalam melakukan hobinya. Tentukanlah lebih dulu keyword yang diinginkan, dan jumlah kata yang kita mau. Jangan sungkan untuk langsung memberikan tawaran harga kepada blogger yang kita inginkan sesuai dana yang kita mau untuk dihabiskan.
Gabungkan Konten Laman
Terkadang beberapa konten di laman yang berbeda dapat kita gabungkan sehingga membentuk konten yang lebih detil, bermanfaat dan menarik minat pengunjung.
Gunakan Konten Interaktif
Konten interaktif bukanlah solusi utama atas konten sampah. Konten interaktif bisa membuat konten sampah menjadi lebih menarik dan membuat pengunjung berinteraksi di website kita. Beberapa konten interaktif dapat berupa survey, menambahkan google map, kuis, dan FAQ interaktif.
Kurangi jumlah link internal
Jika kita memiliki laman yang penuh dengan link internal, dan kita tetap berpikir konten itu sangat bermanfaat tanpa perlu di tulis ulang, cobalah untuk menghapus beberapa link internal di konten tersebut. Jumlah link internal diyakini punya pengaruh untuk menghindari penalti google.
Gunakan Kreativitas untuk Hindari Konten Copas
Lakukanlah hal yang berbeda dengan konten copas seperti member contoh atau detil lebih dalam atas sebuah isu yang dibahas. Hal sederhana seperti ini akan memperbesar peluang kita untuk menghindari penalti Google sekaligus meningkatkan performa SEO website.
Hindari Konten Sampah di Masa Mendatang
Setiap konten yang ada di website kita sebaiknya memiliki sebuah alasan yang jelas, kenapa konten itu dipublikasikan. Jika tidak, konten website kita hanyalah konten biasa yang menjejali internet dengan informasi. Jika kita mengikuti pentunjuk yang diungkap di postingan ini, sudah tentu, peluang kita menghindar dari penalti Google akibat konten sampah semakin besar.
Tips Penting lainnya: