Tren Multi Channel Marketing Seperti Apa?
Salah satu tren yang berlanjut dikalangan pelaku marketing adalah tren multi channel marketing sejak tahun 2014. Sudah bukan jamannya sebuah cara marketing hanya mengandalkan satu jalur untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pekerjaan online semakin sosial setiap harinya bahkan algoritma mesin pencari mulai mempertimbangkan sinyal sosial di dalamnya. Hal ini menyebabkan pelaku marketing harus mengasah kemampuan dalam memahami dimana target pasar mereka berada dan bagaimana cara mencapainya. Jika kita pelaku marketing dan tidak menyebar sumber kekuatan promosi bisa jadi bisnis yang Anda jalankan semakin kontra produktif.
Sebenarnya apa sih Multi Channel Marketing itu?
Ini merupakan kampanye promosi untuk mendapatkan dan mempertahankan hasil yang dicapai dengan memanfaatkan berbagai bentuk media komunikasi. Untuk contoh, sebuah marketing plan pada umumnya akan melibatkan beberapa media promosi seperti :
- Konten Website
- Pembelian Banner Iklan
- Blog
- SEO
- Periklanan
- Content Marketing
- Responsive Design (untuk bersahabat dengan pengguna mobile gadget)
- Paid Search
- Video
- Pelatihan
- Workshop
- Surat Menyurat
- Marketing Afiliasi
- Pameran
Sebenarnya masih banyak yang lainnya, namun melihat daftar di atas bisa menggambarkan betapa banyaknya pilihan media marketing yang ada saat ini. Sebuah perusahaan yang hanya mengandalkan blog atau iklan online akan melewatkan berbagai tempat lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan konsumen.
Kenapa Multi Channel Marketing Menjadi Tren
Mudah dipahami bahwa tren marketing ini akan terus meningkat penggunaannya karena pengguna sendiri yang secara stabil menggunakan berbagai media yang ada untuk terkoneksi (termasuk di dalamnya berbagai kegiatan marketing) dengan pengguna media lainnya.
Kunci sukses marketing berada pada konektivitas antar pengguna itu sendiri. Biasanya konektivitas tidak terjadi pada penggunaan satu channel marketing saja. Semakin konsumen memiliki kesempatan untuk terkoneksi dengan sebuah bisnis, semakin setia dan sadar konsumen tersebut akan tawaran bisnis yang ditawarkan.
Misalnya begini, misalkan kita menjalankan butik meubel secara online dan seorang konsumen potensial menggunakan Google untuk mencari dan melihat link butik Anda. Melalui upaya SEO, Anda berhasil meraih ranking yang tinggi, dan pengguna mesin pencari dapat melihat berbagai link butik Anda di halaman pertama Google. Mereka membaca beberapa artikel blog tentang furnitur, kemudian mereka masuk ke Facebook dan melihat ada iklan butik meubel Anda di bagian feed-nya. Setelah penelusuran lebih lanjut mereka menemukan ulasan positif atas produk butik Anda, dan mungkin kemudian juga melihat ada iklan butik meubel Anda di website yang rutin dikunjunginya. 3 pintu masuk marketing tersebut (belajar SEO, Facebook dan Banner Iklan) mendorong kesadaran konsumen akan merk butik meubel milik Anda, saat mood membeli butik mereka datang, kemungkinan besar produk meubel Anda menjadi pilihan bagi konsumen tersebut.