Perilaku Konsumen Selalu Dinamis
Perkembangan era kreatif dan teknologi mengantarkan setiap para pelaku usaha untuk selalu menonjolkan ide-ide kreatif di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat.
Alhasil, mereka yang tak sanggup memenuhi kebutuhan pasar harus menelan kegagalan dan berhenti di tengah jalan sebelum bisa mengembangkan usahanya.
Data yang diperoleh dari statistic brain menyebutkan 25% pelaku usaha mendapati usaha mereka gagal dan hilang saat mereka mulai memasuki tahun pertama. Sementara pada tahun kedua 36% dan 44% di tahun berikutnya mengalami nasib serupa.
Mengerikan bukan ?
Hal mendasar yang menjadi penyebab kegagalan dalam melakukan bisnis dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu tidak ada konsumen yang mau membeli produk Anda, atau istilah tersebut dikenal dengan no market need.
Baca: Cara Mendapatkan Uang Cepat dalam 1 Hari
Kondisi ini menggambarkan banyak para pelaku usaha yang tidak bisa memilih bisnis apa yang tepat untuk dijual, sehingga mereka akan sulit mendapatkan konsumen akibat tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Olehkarena itu, proses memilih suatu bisnis tidak hanya memilih jenis usaha yang tepat, melainkan proses untuk memastikan adanya konsumen.
Baca: Pertimbangan Dalam Menentukan Peluang Usaha
Tak sampai disitu, setelah Anda berhasil memenuhi dan memastikan adanya konsumen, sebagai pelaku usaha Anda perlu memahami perilaku konsumen sebagai target pasar bisnis Anda.
Sebab, dalam proses pembelian suatu produk sebenarnya konsumen melakukan aktivitas-aktivitas seperti pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk sebelum ia memutuskan untuk membeli. Lebih sederhananya, saat Anda memposisikan diri sebagai konsumen di sebuah toko sepatu, jenis sepatu apa yang akan beli ?
Tentunya, Anda akan melakukan proses-proses di atas sebelum memutuskan untuk jadi membeli sepatu atau tidak. Proses tersebut dimulai sejak mencari sepatu dengan ukuran yang sesuai, memilih warna, mencermati bahan, hingga mempertimbangkan harga. Sadarkah Anda, ternyata perilaku Anda-lah sebagai konsumen yang mempengaruhi proses untuk memutuskan untuk setuju atau tidak dalam membeli sebuah produk.
Perilaku tersebut juga berlaku dalam menerapkan pembelian produk jangka panjang, seperti furniture, gadget, alat elektronik, sampai dengan produk jasa sekalipun.
Baca: Peluang Bisnis Sampingan Bagi Karyawan
Jenis Perilaku Konsumen
Secara sederhana perilaku konsumen dibagi menjadi dua, yaitu tipe konsumen yang bersifat rasional dan bertipe irrasional. Mereka konsumen yang mementingkan kebutuhan mendesak dan tidak tergiur dengan iming-iming diskon masuk ke dalam kelompok konsumen bertipe rasional.
Artinya, selama konsumen itu belum memerlukan produk yang Anda jual ia tidak akan membelinya meski Anda memberikan potongan harga yang besar untuk konsumen tersebut.
Sementara konsumen yang memiliki tipe irrasional yaitu mereka yang mudah sekali terbujuk oleh dorongan marketing, terutama terhadap diskon atau potongan harga yang diberikan.
Konsumen dengan tipe seperti ini akan sangat cepat tertarik terhadap iklan dan promosi yang ditwarkan, sementara umumnya mereka lebih memilih produk yang bermerek atau memiliki brand ternama sehingga konsumen tipe seperti ini tidak lagi mementingkan kebutuhan mendesak, tetapi lebih kepada gengsi atau prestise.
Baca: Cara Menjadi Bagian dari Solusi, Bukan Masalah
Cara Mengenali Perilaku Konsumen
Berdasarkan teori perilaku konsumen sesuai dengan jenisnya di atas tidak ada salahnya Anda melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap konsumen untuk mengetahui kebiasaan mereka yang menjadi sumber perilaku dalam membeli produk-produk yang mereka butuhkan. Untuk mengenali semua seluk beluk perilaku konsumen dapat dilakukan secara langsung, sebenarnya Anda dapat melakukan observasi terhadap konsumen Anda.
Jangan ragu untuk memberikan angket dan melakukan wawancara secara menyeluruh dan mendalam. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan focus group discussion, sehingga sebagai pelaku bisnis Anda akan mendapatkan kesimpulan terhadap perasaan yang dialami oleh konsumen saat mereka membeli dan memakai produk yang Anda jual.
Di samping melalui pendekatan terhadap konsumen secara langsung, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, Anda dapat melakukan dua cara di bawah ini untuk menggali informasi lebih dalam mengenai perilaku konsumen untuk perluas bisnis Anda.
Baca: Berapa Gaji Karyawan Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia?