Memahami Perkembangan e-wallet
Proliferasi e-wallet telah meningkat karena lonjakan pembayaran mobile, penetrasi smartphone, pergeseran perilaku konsumen, dan, kadang-kadang, regulasi. Terlebih lagi, kunci keberhasilan mereka tampaknya adalah kombinasi antara pembayaran tanpa gesekan (terkait dengan pengalaman pelanggan), keamanan, dan nilai tambah yang akan diperoleh konsumen dari menggunakan layanan dan inovasi di sekitar dompet ini.
Baca: Pengertian Kebijakan Fiskal
Oleh karena itu, kemungkinan baru yang disediakan oleh e-wallet menarik karena beberapa alasan: mereka mudah diintegrasikan pada banyak perangkat; banyak dari mereka dapat digunakan di seluruh saluran; mereka memiliki antarmuka yang ramah pengguna; mereka membuka jalan bagi loyalitas dan program pemasaran – dan segala macam ide baru terkait pembayaran (mis. Kartu Apple yang ditautkan dengan Apple Pay). Menurut Juniper Leaderboard 2018, tiga e-wallet teratas secara global adalah PayPal, Alipay, dan WeChat Pay.
Baca: 10 Tipe Kartu Kredit, Tahukah Anda?
Selain itu, berkat e-wallet, konsumen di negara berkembang dapat berpartisipasi dalam sistem keuangan global, karena ini tidak memerlukan rekening bank dengan perusahaan atau cabang fisik, memungkinkan pengguna di daerah pedesaan untuk terhubung.
Di beberapa bagian dunia, mereka membantu pengguna menerima pembayaran untuk layanan yang diberikan, serta menerima dana atau pengiriman uang dari teman dan keluarga.
Baca: Proposal Pengajuan Kredit
Misalnya, M-Pesa, yang merupakan e-wallet di Kenya yang memfasilitasi transfer uang dan pembayaran tagihan dengan mudah melalui ponsel, saat ini memiliki 27,8 juta pengguna di negara berpenduduk 45 juta orang. Sebelumnya, warga Kenya harus menggunakan saluran informal seperti layanan supir bus untuk mentransfer dana ke seluruh negeri. Saat ini, M-Pesa adalah ekosistem keuangan yang lengkap, dan transaksi melalui platform tersebut mewakili hampir 50% dari PDB Kenya.
Baca: Ticketing Pakai Blockchain Bantu Airline Rusia Tembus Transaksi USD1 Juta