Filipina Serius Menggarap Peluang Ekspor Sabut Kelapa
Negara yang cukup serius menggarap peluang ekspor sabut kelapa ini salah satunya Filipina. Jumlah pohon kelapa di Filipina lebih dari cukup untuk mengalahkan India dan Sri Lanka yang dikenal sebagai produsen sabut kelapa terbesar sekarang ini.
Filipina memiliki 3,3 juta hektar lahan tanam kelapa, India 1 juta hektar dan Sri Lanka 1,7 juta hektar. Pemerintah Filipina semakin serius untuk menggarap sabut kelapa olahan untuk menjadi pemasuk nomor satu dunia
Cocopeat, Sabut Kelapa Olahan Bernilai Tambah
Nama sabut kelapa olahan ini adalah cocopeat. Untuk memproduski cocopeat, limbah sabut kelapa harus dikumpulkan dalam jumlah cukup untuk kemudian dilakukan proses pengeringan. Jika proses sudah selesai, sabut kelapa olahan ini bisa menjadi cocopeat bernilai tinggi.
Baca: Undername Import adalah …
India dan Sri Lanka menggunakan proses pengeringan alamiah dengan bantuan sinar matahari. Jika suatu negara memiliki musim hujan cukup intens, sebaiknya proses pengeringan dilakukan secara mekanik. Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebuah proses pengeringan awal wajib dilakukan sebelum pengeringan mekanis dilakukan.
Sebuah belt press bisa digunakan untuk peneringan awal dan mengurangi kandungan kelembaban antara 60 sampai 65 persen selanjutnya drum berputar akan mengeringkannya lagi dengan pemanasan biomas untuk mengurangi kandungan air sampai 16%. Pada kelembapan itu, sabut kelapa olahan bisa di potong menjadi balok-balok kecil untuk tujuan ekspor.
Peluang Ekspor Sabut Kelapa Makin Besar Terkait Lingkungan dan Otomotif
Essentium Materials di Texas Amerika Serikat menggantikan lapisan bagasi, lantai (tutup baterai pada mobil elektrik) dan beberapa bagian lainnya dengan bahan komposit dari sabut kelapa dikombinasikan plastic daur ulang.
Baca: Kamus Istilah Ekspor Impor
Hasil dari perpaduan teknologi itu adalah serat plastic buatan yang lebih kuat dan tahan mikroba dan lebih bersahabat untuk lingkungan.
Hal terbaiknya adalah memanfaatkan benda yang tadinya hanya sampah menjadi bermanfaat. Dan yang lebih jelas adalah menguntungkan lingkungan dan komunitas di negara produsen kelapa.
Peneliti meyakini jika dengan menggantikan synthetic polyester fiber dengan fiber sabut kelapa (coir) akan mengurangi konsumsi bahan bakar 2 sampai 4 juta barel dan emisi karbon dioksida 450 ribu ton per tahun.
Aksesoris Kendaraan dari Sabut Kelapa
Baca: Bisnis Ekspor yang Menjanjikan Keuntungan Besar
Siap Garap Peluang Ekspor Sabut Kelapa?
Itulah peluang ekspor sabut kelapa yang tersedia. Kini saatnya Anda membuat perencanaan bisnis agar peluang ekspor sabut kelapa ini bisa diwujudkan sebagai usaha ekspor impor. Semoga sukses.