Sulit mengabaikan media sosial? Pernah punya perasaan seperti itu?
Media sosial raksasa Facebook akan memiliki lebih dari 1 milyar pengguna pada akhir tahun 2015. Media sosial lain, twitter akan memiliki sebanyak 500 juta pengguna di waktu yang sama.
Baca: Bagaimana Brand Bisnis Bisa Maksimalkan Algoritma Instagram untuk Profit
Media sosial profesional, Linkedin memiliki lebih dari 175 juta pengguna sampai sekarang.
Kesemua media sosial ini ingin menghasilkan uang dari periklanan. Mereka janji bahwa mereka tahu siapa para penggunanya, siapa yang mereka percaya, apa yang mereka suka dan tidak suka dan apa saja yang mereka lakukan di internet. Lebih lanjut lagi yang menjadi andalan adalah tawaran iklan tertarget untuk para pemasang iklan.
Namun tahukah Anda bahwa harapan pemasang iklan dan pengguna internet tidak akan pernah dipenuhi oleh media sosial? Semakin banyak alat penyedia iklan tertarget, pengguna akan semakin jenuh dari melihat banyaknya iklan di handphone atau komputer mereka.
Baca: 7 Mitos dalam Marketing Media Sosial
Para pengguna bisa jenuh dan pindah ke media sosial lain yang tidak terlalu banyak memasang iklan dalam tampilannya. Namun apakah memang pengguna internet jenuh dengan tampilan iklan? Ada benar atau tidaknya. Pemasang iklan akan sulit abaikan media sosial karena disanalah konsumen berkumpul dan berinteraksi.
Baca: Media Sosial Friendster Kembali Hidup
Keunggulan Iklan Media Sosial
Para pemasar akan bergerak kearah yang sama dengan konsumen berpindah. Kesuksesan dari semua aktivitas pemasaran dimulai dengan tujuan dan pilihan media iklan yang tepat.
Baca: Sosial Media Keluaran Samsung Bernama Waffle
Jika tujuan pemasangan iklan tidak ditetapkan dengan baik, maka media iklan yang salah kemungkinan besar akan dipilih yang tidak akan membawa hasil akhir yang baik untuk pemasang iklan.
Baca: Pengaruh Media Sosial terhadap Keputusan Pembelian
Sekarang ini banyak spesialis periklanan mempertimbangan pemasaran integrasi yang merupakan kombinasi dari media iklan tradisional mulai dari media cetak, poster sampai media digital seperti email dan iklan facebook.
Di media sosial, cukup sering dinilai bahwa komunikasi adalah kunci sukses.
Baca: Kenapa Brand Bisnis Hadir di Snapchat
Jika Anda ingin menjual sabun di media sosial, Anda harus bergabung dalam sebuah komunikasi lebih dulu dan komunikasi itu tidak harus tentang sabun.
Misalkan jika seorang pengguna Facebook memposting tentang kondis kulit yang kurang baik, pemasar mungkin menyarankan orang itu untuk pergi ke salon kecantikan untuk mendapatkan lulur badan.
Baca: Cara Jualan di Facebook Supaya Laris
Kapanpun, dimanapun, saat muncul keterkaitan maka topik sabun akan muncul dan inilah momentum pemasaran yang dapat digunakan.