Menurut direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati memaparkan, bahwa daya beli masyarakat Indonesia tahun ini dan tahun depan masih lesu di karenakan ada beberapa penyebabnya.
Yang pertama adalah lapangan pekerjaan, masih minimnya serapan tenaga kerja dan masih ada masalah disektor ini. Meskipun pembangunan infrastruktur di Indonesia meningkat akan tetapi tidak serta merta mendorong penyerapan tenaga kerja yang significant, dampak dari perkembangan ekonomi digital yang semakin marak turut memberikan kontribusi yaitu dengan banyak nya bisnis online shop mengakibatkan para pedagang yang tidak membutuhkan banyak karyawan lagi, sehingga jumlah pengangguran semakin tinggi. Dan mengakibatkan melemahnya tingkat daya beli masyarakat.
Yang kedua adalah kebijakan pemerintah yang terkait subsidi sumber energi yang mengakibatkan harga barang kebutuhan primer, tersier, sekunder masih relatif tinggi sedangkan pendapatan masyarakat tidak berubah. Sehingga daya beli masyarakat tidak ada.
Yang ketiga, semakin di perkeratnya pengawasan terhadap proyek – proyek pemerintah dari mulai penyusunan anggaran, pengesahan, procurement, tender, kualitas dan mutu produk dan jasa, dan lain sebagainya. Sehingga menimbulkan rasa kekhawatiran akan terjadinya praktek – praktek korupsi dan kolusi , di setiap instansi yang terkait terutama para pejabat pengambil keputusan, dalam setiap pengambilan kebijakannya yang berkaitan dengan proyek – proyek pekerjaan pembangunan ataupun pengadaan barang.
Baca: Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Mereka cenderung lebih mengevaluasi lagi, demi menghindari praktik – praktik korupsi dan kolusi di masing – masing jajarannya. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan penyerapan dana anggaran berjalan pelan sehingga tujuan pembangunan tidak tercapai secara maksimal, yang mengakibatkan sepinya pekerjaan dan proyek – proyek pengadaan barang.
Secara langsung berimbas kepada sektor swasta yang secara langsung sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah dalam proyek – proyek pembangunan dan pengadaan barang. Mengakibatkan efek domino ke segala lapisan ekonomi masyarakat, yang sangat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Dengan demikian untuk dapat meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia, pemerintah harus segera mengambil tindakan – tindakan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ketiga permasalahan tersebut, agar target pembangunan dapat tercapai.