Kenapa Harus Surat Menyurat dan Kenapa Sekarang?
Saat ini sudah tahun 2017 dan seseorang menghasilkan puluhan juta dolar mengirimkan kartupos. Bagaimana ini bisa terjadi?
Menurut data yang dilansir UnitedMail, 79% orang bereaksi langsung atas surat dan hanya 45% bereaksi sama atas email. Lebih dari 2/3 konsumen membuka surat mereka bahkan surat yang tidak penting sekalipun. Jika Anda piker hal ini hanya berlaku untuk kakek nenek, cobalah pikirkan kembali. Menurut Kantor Pos Amerika Serikat, 36 % masyarakat dibawah usia 30 tahun selalu memeriksa surat mereka. 37% pada rentang usia 25 sampai 35 tahun akan segera membaca surat yang diterima.
Angka penghasilan usaha Gendusa mengkonfirmasi daya tarik surat ini. Perusahannya menghasilkan $45,7 juta pada tahun 2015 dengan mengirimkan 135 juta kartu pos yang menjual produk atau jasa kepada 13 ribu konsumen.
Antusiasme Gendusa pada surat menyurat bukan berarti dia anti digital. Kartuposnya mengkombinasikan dua dunia itu. Persuratan perusahaan dimaksimalkan untuk konversi melalui desain strategis dan pelacakan inovatif yang menyediakan keakuratan penyampaian surat.
Faktanya, Gendusa melihat peran berharga dari PostcardMania dalam sebuah lanskap digital. Ia berkata jika periklanan Google tidak terlalu ramah pada pengguna. Pengguna harus menganggarkan $500 dan habis tanpa mengetahui pasti apa yang terjadi pada klik dan seterusnya. Google tidak mengajarkan hal seperti pemasaran berkelanjutan dengan baik. Semuanya tidak sekedar mengetahui apakah seseorang ngeklik atau tidak melainkan apa yang mereka lakukan saat mereka sudah tiba di tempat tujuan.
Gendusa dan timnya memahami tantangan ini karena mereka dulunya seorang tenaga marketing. Sebagai tambahan dari berjualan kartupos, perusahaan membuatnya mudah untuk klien mengubah kunjungan kartupos dengan menyiapkan landing page dan situs wordpress yang mudah disesuaikan oleh klien awam sekalipun.