Momentum Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang Korea Selatan yang sedang berlangsung membawa pengalaman baru untuk pemirsa. Semua orang dapat berpartisipasi langsung setidaknya secara virtual. Banyak peserta akan ditonton dengan kamera video 360 derajat. Teknologi ini mampu streaming gambar melalui jaringan wireless. Pada beberapa lokasi penggemar olah raga akan mampu menyaksikan secara virtual reality langsung pada aksinya. Terbang disamping pemain ski, misalkan, akan menawarkan adrenalin tinggi tanpa takut resiko pendaratan yang keras.
Langkah Pemberi Layanan Korea Selatan
Pengalaman virtual ini ditawarkan oleh KT, perusahaan telekomunikasi terbesar Korea Selatan. Mereka menunjukkan generasi terbaru dari teknologi wireless yang dikenal dengan 5G. Namun demikian seiring dengan pelompat ski tidak tahu pasti sejauh apa dia melompat, belum jelas sampai mana 5G akan mendarat.
Di atas kertas, teknologi baru ini seharusnya mampu melompat jauh. International Telecomunication Union (ITU), sebuah badan PBB yang membantu pengembangan standar teknologi, telah menyetujui persyaratan ambisius untuk teknologi ini. Teknologi 5G akan menawarkan kecepatan download sampai 20 GB per detik, waktu respon kurang dari 1 milidetik dan kemampuan untuk terhubung dengan setidaknya 1 juta alat dalam cakupan 1 km2. Jadi jaringan 5G seharusnya mampu mentransfer film penuh dengan resolusi tinggi dalam dua detik, respon 100 kali lebih cepat dari kedipan mata dan melayani kota padat penduduk yang terhubung dengan gadget.
Ketika 5G dikenalkan, bandwith terlihat tanpa batas. Hal ini diungkap Alex Choi, CEO SK Telecom, perusahaan telekomunikasi kedua terbesar Korea Selatan. Teknologi ini memungkinkan semua jenis layanan data yang diujicobakan oleh SK di dekat Seoul. Salah satunya adalah tawaran virtual reality yang memungkinkan orang memanjakan diri dengan ruang digital di sekitar stadion.
Fitur 5G
Kecerdikan teknologi 5G lainnya terlihat pada Ericsson, produsen perlengkapan jaringan. Jika sebelumnya Ericsson merupakan gedung disebelah markas besarnya di Stockholm, tekonologinya mendemonstrasikan “pembelahan jaringan”, sebuah teknik untuk menciptakan pemesanan jaringan. Antena mampu membuat jaringan wireless terpisah, untuk memberikan layanan apapun mulai dari smartphone dan sensor wireless sampai robot industri dan mobil otomatis. Setiap alat akan mendapatkan jaringan yang mereka butuhkan.
Flesibilitas tersebut, bersamaan dengan persyaratan ITU, mampu membuat 5G sebagai pelapis jaringan untuk internet. Hal ini seiring dengan alat yang terhubung secara kolektif. Jaringan berbasis 5G mampu terhubung dan mengendalikan robot, peralatan medis, perlengkapan industri sampai mesin agrikultur.