Strategi pivot forex sudah sejak lama dimanfaatkan banyak trader. Selain itu pencipta pasar menggunakan ini untuk menentukan sokongan kritis (support) pada suatu tingkatan tertentu.
Pivot terkenal dalam forex itu sendiri dan menjadi alat untuk trader yang fokus pada jangkauan harga untuk mengidentifikasi poin entry. Selain itu untuk trader yang fokus pada tren sampai breakout ingin menemukan tingkatan kunci yang dibutuhkan untuk pecah sebagai pergerakan kualifikasi sebuah breakout.
Baca: Berapa Penghasilan Trader Forex per Hari?
Ulasan kali ini akan mengungkap bagaimana poin pivot diperhitungkan, dan bagaimana itu dapat diterapkan dalam market sebuah forex. Kemudian juga bagaimana hal itu dapat dikombinasikan dengan indicator lainnya untuk mengembangkan strategi trading forex.
Memperhitungkan Poin Pivot
Sesuai definisinya, sebuah poin pivot merupakan sebuah poin rotasi. Harga yang digunakan untuk memperhitungkan poin pivot adalah harga tertinggi pada periode sebelumnya, harga terendahnya, dan harga penutupan untuk sebuah sekuritas.
Harga-harga itu umumnya diambil dari data grafik bursa forex. Kebanyakan trader memilih untuk menggunakan pivot ini, sama halnya sebagai tingkat resistance dan support yang bersumber dari data grafik harian kemudian menerapkan data itu untuk grafik intraday (contoh intraday: per jam, per 30 menit, per 15 menit, dan sebagainya).
Jika sebuah poin pivot diperhitungkan menggunakan informasi harga dari rentang waktu lebih pendek, itu cenderung menurunkan akurasi dan signifikansinya.
Baca: Strategi Forex Scalping Sederhana
Perhitungan poin pivot jika dirumuskan maka akan seperti ini:
Poin Pivot Pusat (P) = (Harga Tertinggi+ Harga Terendah+ Harga Penutupan) / 3
Tingkat support dan resistance kemudian dikalkulasikan dari poin pivot ini, yang kemudian dijabarkan dalam rumus berikut:
Support dan resistance tingkat pertama:
Resistance Pertama(R1) = (2*P) – Terendah
Support Pertama (S1) = (2*P) – Tertinggi
Untuk support dan resistance tingkat kedua diperhitungkan seperti ini
- The second level of support and resistance is calculated as follows:
Resistance Kedua (R2) = P + (R1-S1)
Support Kedua (S2) = P – (R1- S1)
Memperhitungkan kedua tingkat support dan resistance merupakan praktik umum namun tidak lazim untuk melakukan sampai yang ketiga karena dinilai tidak terlalu berdampak.
Baca: Apa itu Retracement
Tidak hanya itu, untuk memperdalam Analisa juga dimungkinkan untuk melakukannya pada poin pivot misalkan beberapa trader melampaui tingkatan support dan resistance tradisional kemudian juga melacak mid point antara setiap tingkatan itu.
Menerapkan Poin Pivot dalam Market Forex
Pada umumnya, sebuah poin pivot dilihat sebagai tingkatan support dan resistance yang utama. Grafik per 30 menit berikut ini dari mata uang GBP/USD dengan tingkat pivot dikalkuliasikan menggunakan informasi harga harian tertinggi, terendah dan penutupan.
Gambar 1 diatas menunjukkan sebuah hari normal dalam market forex. Harga dari pasangan mata uang utama (GBP/USD) cenderung berfluktuasi antara tingkatan support dan resistance yang diidentifikasi dengan kalkulasi poin pivot.. Wilayah yang dilingkari dalam grafik merupakan ilustrasi sempurna untuk menunjukan betapa pentingnya sebuah break diatas tingkatan itu.
Baca: Apa itu Candle Stick Pattern
Pentingnya Harga Pembukaan Pasar Forex dalam Poin Pivot
Ada tiga pembukaan pasar utama dalam forex, Amerika Serikat, yang mulai sekitar pukul 8 pagi EDT. Pasar forex Eropa, yang buka sekitar pukul 2 pagi EDT dan pasar Asia yang buka sekitar pukul 7 malam EDT.
Apa yang kerap menjadi perhatian ketika melakukan trading pivot dalam pasar Forex adalah rentang harga trading untuk sesi yang umumnya muncul antara poin pivot dan tingkat Support dan Resistance pertama karena banyaknya jumlah trader yang bermain.
Dalam figure 2 (di bawah) sebuah grafik pasangan mata uang USD/JPY, Anda dapat melihat di wilayah yang dilingkari bahwa mulanya harga bertahan dalam poin pivot dan tingkat resistance pertama dalam pivot berperan dominan dalam pivot itu dan tingkat resistance pertama dalam pivot berperan sebagai support.
Baca: Apa itu Momentum Oscillator
Ketika nilai pivot pecah (dilampaui), harga bergerak lebih rendah dan bertahan dominan dalam pivot dan wilayah support pertama.
Figure 2. Grafik ini menunjukan contoh kekuatan dari support dan resistance yang dikalkulasikan menggunakan perhitungan pivot.
Salah satu poin kunci untuk dipahami ketika trading poin pivot dalam pasar forex adalah bahwa breaks cenderung muncul dalam kisaran waktu pembukaan pasar. Alasan hal ini terjadi adalah serangan beruntun trader yang memasuki pasar dalam waktu bersamaan.
Para trader itu memasuki kantornya, melihat bagaimana harga diperdagangkan sepanjang malam dan data apa yang dirilis kemudian menyesuaikan portofolio mereka.
Baca: Keuntungan dan Kerugian Trading Forex
Selama masa diam, seperti penutupan pasar Amerika (4 sore EDT) dan pembukaan pasar Asia (7 malam EDT) (terkadang sepanjang sesi pasar Asia, yang merupakan sesi paling hening), harga mungkin akan terkurung berjam jam antara tingkatan pivot dan baik tingkat support maupun resistance.
Kondisi itu menyediakan lingkungan sempurna untuk trader yang fokus pada pantulan kisaran harga.
Dua Strategi Menggunakan Poin Pivot
Banyak strategi dapat dikembangkan menggunakan basis tingakatan pivot ini, namun akurasi menggunakan garis pivot meningkat ketika formasi Candlestick dari jepang juga dapat diidentifikasi.
Misalkan jika harga yang ditradingkan dibawah pivot Pusat (P) untuk mayoritas sesi dan kemudian meningkat diatas pivot ketika secara simultan menciptakan formasi kebalikan (reversal) (seperti shooting star, doji atau hanging man), Anda dapat melakukan sell short sebagai antisipasi harga bergerak sebaliknya ke bawah poin pivot.
Sebuah contoh mudah untuk mengilustrasikan ini terlihat dalam Figur 3 (dibawah), sebuah grafik per 30 menit dari pasangan mata uang USD/CHF. USD/CHF tetap berada dalam pantulan kisaran harga di antara wilayah support pertama dan mayoritas tingkat pivot dari sesi trading Asia.
Ketika pasar Eropa bergabung, trader mulai mengambil USD/CHF lebih tinggi untuk break diatas pivot Pusat. Posisi “bulls” akan kehilangan kendali seiring candle kedua berubah menjadi formasi doji.
Baca: Investasi Forex Tanpa Trading
Harga kemudian akan berbalik kembali ke bawah pivot Pusat selama 6 jam berikutnya diantara pivot Pusat dan wilayah support pertama. Trader yang memperhatikan formasi ini mungkin saja menjual USD/CHF dalam sebuah candle tepat setelah formasi doji untuk mengambil keuntungan setidaknya 80 pips antara poin pivot dan tingkat pertama support.
Figure 3. Grafik ini menunjukan poin pivot yang digunakan bersamaan dengan patern candlestick untuk memprediksi sebuah tren reversal. Perhatikan bagaimana penurunan berhenti pada tingkat support kedua.
Sebuah grafik per 15 menit dari pasangan mata uang GBP/CHF dalam Figur 4 (dibawah) menunjukan contoh harga “patuh” dengan jalur (garis) pivot. Untuk kebanyakan situasi, hara mulanya akan terkungkung dalam sebuah pertengahan poin dan tingkatan pivot.
Pada pembukaan pasar forex Eropa ( jam 2 pagi EDT), mata uang GBP/CHF mengalami rally dan broke diatas tingkatan pivot. Harga kemudian meregang kembali ke tingkat pivot, bertahan dan melanjutkan rally sekali lagi.
Tingkatan itu diuji sekali lagi tepat sebelum pembukaan pasar Amerika (jam 7 pagi EDT), sebuah situasi poin dimana trader akan menempatkan order buy mereka untuk GBP/CHF sejak tingkatan pivot sudah terbukti sebagai tingkatan support yang signifikan.
Untuk trader yang menggunakan strategi seperti ini, GBP/CHF memantul ke dari tingkatan itu dan mengalami rally sekali lagi.
Strategi lainnya yang digunakan oleh banyak trader adalah untuk melihat apakah harga sejalan dengan tingkat pivot sehingga dapat memvalidasi sebuah tingkat sebagai support yang solid atau wilayah resitance yang solid.
Dalam strategi seperti ini, Anda mencari sebuah harga yang akan memecahkan (break) tingkatan pivot, berbalik kemudian membalikan tren ke tingkatan pivot.
Jika harga melampaui poin pivot, ini merupakan indikasi bahwa tingkatan pivot tidak cukup kuat sehingga tidak begitu bermakna sebagai sinyal trading.
Namun demikian, jika harga terlihat enggan tidak mampu melampaui tingkatan itu, atau memvalidasinya, maka tingkat pivot lebih signifikan dan menyarankan bahwa pergerakan lebih rendah merupakan sebuah pecahan (break) yang nyata, yang mengindikasikan bahwa akan muncul beberapa gerakan lanjutan.
Figure 4. Ini merupakan contoh pasangan mata uang yang patuh pada resistance dan support yang diidentifikasi dengan kalkulasi poin pivot. Tingkatan ini menjadi lebih signifikan setiap kali mata uang ini sering melampaui tingkatan pivot.
Simpulan Strategi Pivot Forex
Baca: Cara Main Forex di Android
Trader dan pencipta pasar telah menggunakan poin pivot bertahun-tahun untuk menentukan support kritis atau tingkat resistance. Seperti ditunjukan dalam grafik-grafik di atas, pivot dapat sangat terkenal dalam pasar forex karena banyak pasangan mata uang cenderung berfluktuasi diantara tingkatan itu.
Trader yang suka melihat kisaran pantulan akan melakukan order “buy” disekitar tingkatan support yang teridentifikasi dan melakukan order “sell” ketika aset mendekati batas atas resistance.
Poin pivot juga memungkinkan trader yang fokus pada trend dan breakout menemukan tingkatan kunci yang dibutuhkan untuk breakout untuk sebuah gerakan yang dikualifikasi sebagai breakout.
Baca: Apa itu Fibonacci Trading
Cara yang sempurna untuk seorang investor individual menjadi semakin ahli melihat pergerakan pasar dan membuat lebih banyak transaksi cerdas. Semuanya memungkinkan karena Anda menyadari dimana lokasi poin potensial berada.
Dikarenakan kemudahan perhitungannya, poin pivot dapat digabungkan dalam banyak strategi trading. Fleksibilitasnya dan kemudahan pemakaian poin pivot jelas membuat strategi trading forex ini bermanfaat untuk Anda gunakan.