Lebih Banyak Tips Kesehatan Obat Mata Herbal
Antioksidan memadamkan radikal bebas, yang menyebabkan kerusakan oksidatif di seluruh tubuh, termasuk mata. Tingkat antioksidan yang rendah berkorelasi dengan peningkatan risiko katarak, degenerasi makula, dan kemungkinan glaukoma; asupan makanan yang lebih tinggi tampaknya melindungi terhadap penyakit mata terkait usia tersebut.
Sebuah uji coba besar atas obat mata herbal yang disebut Age-Related Eye Disease Study menemukan bahwa suplemen dengan vitamin C (500 mg) dan E (400 IU), beta-karoten (15 mg) dan seng (80 mg) selama rata-rata enam tahun secara signifikan mengurangi risiko perkembangan yang mengarah pada degenerasi makula lanjut.
Lutein dan zeaxanthin adalah karoten yang membentuk pigmen untuk makula, area di belakang mata yang menjadi kunci untuk ketajaman visual. Antioksidan dan antiinflamasi, kandungan obat mata herbal ini membantu menyaring sinar biru dan sinar ultraviolet yang merusak. Asupan makanan yang lebih tinggi dari lutein dan zeaxanthin berkorelasi dengan penurunan risiko katarak dan degenerasi makula, dan mungkin juga memperlambat perkembangannya yang terakhir.
Sumber makanan obat mata herbal berkhasiat ini termasuk sayuran berdaun hijau tua, jambu biji, kacang polong, brokoli, labu, wortel, kentang kuning, jagung, jeruk dan kuning telur.
Asam lemak omega-3 bersifat anti-inflamasi, membantu menjaga fluiditas membran sel dan melindungi retina dari kerusakan oksidatif. Asupan ikan dan minyak ikan yang lebih tinggi (EPA dan DHA) mengurangi risiko degenerasi makula dan bahkan mungkin memperlambat perkembangan penyakitnya. Omega-3 dapat membantu mengurangi sindrom mata kering.
Untuk Kesehatan Mata, Kontrol Gula Darah
Peningkatan kadar glukosa (gula) merusak protein, menghasilkan radikal bebas dan mempercepat penuaan. Diabetes adalah penyebab utama kebutaan di beberapa negara. Orang dengan penyakit ini memiliki risiko katarak, degenerasi makula, glaukoma, dan retinopati diabetik yang meningkat.
Baca: Perbedaan Gejala Diabetes pada Pria dan Wanita
Bahkan pada orang tanpa diabetes, diet tinggi glikemik (mereka yang kaya karbohidrat sederhana, yang dengan cepat meningkatkan glukosa darah) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko degenerasi makula dan katarak.