Nasi panas tinggi gula sebenarnya benar atau tidak? Hal ini jelas mengagetkan kebanyakan orang karena sudah menjadi kebiasaan untuk makan nasi dalam kondisi hangat / panas. Sebuah studi baru-baru ini mengungkap jika makan nasi yang dipanaskan (bukan nasi panas yang baru matang dari rice cooker) mungkin bermanfaat untuk pengidap diabetes tipe 1.
Hasil studi itu diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nutrition & Diabetes pada 16 April, penelitian ini mengamati 32 subjek, semua subjek telah didiagnosis dengan diabetes tipe 1. Setiap peserta diberi dua porsi nasi putih bulir panjang, masing-masing pada hari yang berbeda. Satu porsi nasi baru saja dimasak, sedangkan nasi lainnya telah didinginkan selama 24 jam dan dipanaskan kembali. Para peneliti di Poznan University of Medical Sciences Polandia kemudian menganalisis kadar gula darah peserta sebelum dan sesudah makan.
Studi nasi panas tinggi gula itu menemukan bahwa setelah makan nasi yang dipanaskan, kadar gula darah partisipan lebih stabil dibandingkan saat mereka makan nasi panas yang baru dimasak. Dengan nasi yang didinginkan dan dipanaskan kembali, lonjakan gula darah secara keseluruhan lebih pendek dan lebih rendah.
Menurut penelitian, tindakan mendinginkan nasi mengubah kandungan pati-nya. Saat dingin, jumlah karbohidrat yang dapat dicerna dan tersedia dalam nasi berkurang. Karbohidrat ini kemudian diubah menjadi pati resisten, yang kurang mudah dicerna.
Olehkarena itu pati resisten menjadi sejenis serat, pati itu tidak berubah menjadi gula secepat pati biasa. pati resisten dicerna lebih lambat. Akibatnya, pati resisten dapat membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk menyeimbangkan gula darah, mirip dengan serat.
Bagi Anda yang sedang dalam misi penurunan lemak tubuh mungkin bermanfaat untuk mencoba dan mengkonsumsi lebih banyak pati resisten dengan menghindari nasi panas tinggi gula.
Meskipun penelitian ini masih skala kecil dan terfokus pada populasi tertentu, penelitian serupa tahun 2015 yang dilakukan pada orang tanpa diabetes, menemukan hasil yang sebanding, dengan nasi dingin menyebabkan lebih sedikit lonjakan gula darah.
Para ahli nutrisi meyakini jika lebih banyak pati resisten dari karbohidrat yang didinginkan juga memiliki manfaat lain, seperti mengatur nafsu makan agar Anda tetap kenyang setelah makan, mencegah penurunan energi, atau bahkan membantu penurunan berat badan.
Baca: Cara Membakar 1000 Kalori per Hari
Yakin Nasi Panas Tinggi Gula?
Bukan berarti penderita diabetes harus segera mendinginkan nasinya. Studi tersebut juga menemukan bahwa, setelah makan nasi dingin yang dipanaskan, pasien lebih berisiko mengalami hipoglikemia, atau gula darah rendah.
Yang dimaksud dengan mendinginkan nasi kemudian dihangatkan kembali dalam studi ini adalah dengan meletakan nasi dalam kulkas (bukan freezer) selama 24 jam sebelum dihangatkan kembali.
Dibandingkan dengan nasi putih yang baru dimasak, nasi yang telah dipanaskan kembali mengurangi respons glikemik postprandial dan memperpanjang waktu mengunyah. Tidak ada perbedaan signifikan dalam respon glikemik postprandial yang diamati antara sampel nasi panas yang baru masak dan yang dipanaskan kembali. Nasi yang dipanaskan kembali lebih disukai karena kelezatannya yang lebih baik. Untuk konsumen reguler nasi, sebaiknya memanaskan kembali nasi yang dimasak setelah penyimpanan dingin akan menurunkan beban glikemik makanan dan, dalam jangka panjang, dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan gestasional.
Ada lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak pati resisten pada nasi dingin daripada nasi panas. Dengan jumlah nasi yang sama, Anda akan menyerap lebih sedikit gula tetapi lebih banyak serat dalam makanan Anda, yang merupakan dua hal yang dibutuhkan makanan penurun berat badan. Karena itu, nasi dingin sangat baik untuk menurunkan berat badan.
Penemuan ini masih memerlukan banyak percobaan lebih lanjut. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum melakukan perubahan pola makan untuk menghindari nasi panas tinggi gula.