Melalui proses seleksi beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu inovasi dan keaslian desain produknya.
Keaslian tidak sekedar diukur dari bentuk saja melainkan juga kisah dibalik produknya. Untuk inovasi, produk itu harus memiliki keunikan desain tersendiri.
Baca: Syarat UMKM Mendirikan PT
Seleksi Jenis Kerajinan Tangan Indonesia Yang Cocok untuk Pasar Eropa
Hasil seleksi itu adalah 50 desainer Indonesia untuk berpromosi di ajang internasional. Peserta terpilih itu antara lain Eduardus Tri Aryo Wibowo (Rattan of Indonesia), Abdi Abdilah (Studio Hiji), Eva Natasa (Enatasa), Sita Fitriana (Sita Fitriana), Septiawan Dwi Harjoko (Spoleno Artspace), Alexandre Alvin Handjojo dan Theo Sakti Wijaya (Alvin), Paivi Punamaka, Adhi Nugraha dan Wisnu Purbandaru (Navetta), serta Luthfi Hasan (Jakarta Vintage). Sekalipun beberapa dari peserta terpilih adalah usaha startup hal lebih penting adalah menumbuhkan industri kreatif Indonesia ke kancah global. Pada saat pameran, ratusan produk kerajinan Indonesia di tata pada sebuah pavilion Indonesia dengan ukuran 230 meter persegi.
Untuk konsep pavilion sendiri dibuat seperti sebuah ruang dengan banyak perabotan. Semua merek perabotan akan bercampur baur.
Baca: Cara Jitu Menjalankan Bisnis Dari Hobi
Punya minat menembus pasar Eropa dengan produk kerajinan tangan? Pastikan gaya kerajinan itu kontemporer ya. Karena pengalaman dari tim pameran ini, jenis kerajinan tangan yang cocok untuk pasar Eropa yaitu kerajinan bergaya kontemporer.