Depresi Ekonomi di Inggris
Tidak ada ledakan di tahun 1920-an (periode itu sebenarnya periode pertumbuhan yang rendah)
Setelah meninggalkan Standar Emas pada tahun 1932, ekonomi Inggris pulih relatif baik.
Dengan turunnya output, harga mulai turun. Deflasi menambah permasalahan.
Baca: Alasan Suatu Negara Melakukan Ekspor Impor
Permasalahan Yang Muncul Akibat Depresi Ekonomi 1929
- Kondisi itu meningkatkan kesulitan pelunasan hutang yang muncul selama periode 1920-an.
- Jatuhnya harga mendorong orang untuk menabung ketimbang membelanjakan uang mereka (Keynes menyebut ini sebagai paradoks penghematan)
- Peningkatan pengangguran upah riil (pekerja enggan menerima pemotongan upah nominal, menyebabkan upah riil naik yang mendorong terciptanya pengangguran tambahan)
- Pengangguran dan Efek Pengganda Negatif. Ketika bank bangkrut, belanja konsumen dan investasi turun secara dramatis. Output turun dan pengangguran naik menyebabkan efek pengganda negatif. Pada tahun 1930-an, pengangguran hanya mendapat sedikit bantuan dari pihak luar. Oleh karena itu, pengangguran secara dramatis mengurangi pengeluaran mereka.
Penurunan Global
Amerika Serikat telah meminjamkan sejumlah besar dana ke Eropa dan Inggris, untuk membantu membangun kembali negara mereka setelah perang dunia pertama. Oleh karena itu, ada hubungan kuat antara ekonomi Amerika Serikat dan seluruh dunia. Penurunan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat segera menyebar ke seluruh dunia ketika Amerika meminta dana yang dipinjamkan, Eropa tidak mampu membayarnya. Resesi global ini diperburuk dengan memberlakukan tarif baru yang membatasi perdagangan.
Baca: Sekilas tentang Redenominasi Rupiah