Sebuah penelitian baru pada tikus akan menjelaskan keuntungan yang didapatkan jantung dengan asam lemak omega 6
Banyak studi dilakukan untuk mengetahui peran asam lemak omega 3 pada kesehatan jantung. Setidaknya 18.8 juta orang dewasa di Amerika mengkonsumsi suplemen minyak ikan dengan harapan terhindar dari penyakit kardiovaskular. Akibatnya asam kemak omega 3 banyak diawasi melalui uji klinis.
Namun demikian, sepupunya yang pemalu, asam lemak omega 6 tidak begitu diperhatikan kalangan medis. Penelitian bahkan belum mendalam pada asam lemak ini.
Penelitian baru ditujukan untuk mengisi kekosongan informasi akan manfaat asam lemak omega 6 pada kesehatan arteri. Prof. Dipak Ramji dari sekolah Bioscience di Universitas Cardiff, Inggris mempelajari efek dari omega 6 pada atherosclerosis.
Atherosclerosis adalah kondisi dimana plak terbentuk dalam arteri yang membuatnya kaku dan sempit. Makin lama, atherosclerosis menjadi tertutup dan menghalangi jalur arteri dari dalam. Ini dapat berakibat ada ancaman nyawa seperti stroke atau serangan jantung.
Nyatanya, Prof. Ramji dan mitranya menyebutkan dalam laporan (ada dalam jurnal Biochimica et Biophysica Acta-Molecular Basis of Disease), bahwa “atherosclerosis dan komplikasinya bertanggungjawab atas 1 dari 3 kematian di dunia”.
Pendapat Mekanis Mendetail akan Manfaat Omega 6 untuk Jantung
Prof Ramji dan timnya mempelajari dampak dari omega 6 polyunsaturated fatty acid bernama dihomo gamma linolenic acid (atau DGLA) pada tikus model sistem atherosclerosis.
Riset sebelumnya menunjukkan jika DGLA memperbaiki atherosclerosis dalam model seekor tikus yang dibuat kekuragan apolipoprotein E. Namun mekanisme penyebabnya masih belum jelas.
Jadi, riset baru ini difokuskan pada efek DGLA pada sel imun tikus bernama macrophages dan ditemukan beberapa mekanisme yang mencegah atau mengurangi atherosclerosis.
Sebut saja, DGLA melemahkan gen pendukung inflamasi yang ditunjukkan dengan 3 kunci cytokines yaitu chemokine deiven monocytic migration, foam cell formation dan vascular smooth muscle cell migration.
Prof Ramji mengungkap jika asam lemak omega 6 DGLA dapat memiliki efek positif pada atherosclerosis pada beberapa tingkatan, khususnya dengan mengendalikan proses utama yang berhubungan dengan inflamasi dan kemampuan sel membentuk dan memproses kolesterol.
Mereka juga mengamati dampak protektif dari DGLA pada proses kunci atherosclerosis pada sel endothelial dan sel otot (dua sel penting lainnya yang menyebabkan penyakit). Akhirnya DGLA memperbaiki fungsi mitochondrial dengan mengurangi kebocoran proton.
Peneliti mengatakan bahwa ini adalah studi pertama untuk mengungkap “detailed mechanistic insight” atas manfaat DGLA untuk atherosclerosis.
Upaya kolaboratif itu membuka ruang baru untuk penelitian atas pemakaian DGLA dalam mencegah atau perawatan atherosclerosis. Tantangan berikutnya adalah menggunakan temuan riset dan memeriksa apakah cara itu dapat diterapkan pada manusia.