Kebijakan Perdagangan
Reformasi perdagangan sejak Perang Dunia II telah secara substansial mengurangi hambatan perdagangan yang diterapkan banyak negara. Namun demikian, kebijakan untuk melindungi industri domestik sangat beragam. Tarif bisa menjadi sangat tinggi di sektor tertentu (seperti agrikultur dan tekstil) dan pada kelompok negara tertentu. Banyak negara memiliki hambatan besar atas perdagangan jasa di bidang transportasi, komunikasi, dan keuangan dan keterbukaan untuk sektor lainnya.
Lebih jauh lagi hambatan perdagangan mempengaruhi beberapa negara lebih besar ketimbang negara lainnya. Seringkali negara yang mengalami kerugian besar adalah negara kategori “belum berkembang” yang ekspornya mayoritas produk padat karya, tenaga kerja kurang ahli yang sudah pasti dilindungi di negara maju.
Amerika Serikat misalnya dilaporkan mengutip pajak 15 sen untuk setiap impor senilai $1 dari Banglades dibandingkan kutipan 1 sen untuk setiap $1 dari negara utama di Eropa Barat.
Baca: Rencana Investasi Kendaraan Listrik Toyota di Indonesia
Ekonom Bank Dunia mengkalkulasi bahwa ekspotir dari negara berpenghasilan rendah menghadapi hambatan perdagangan 50% lebih tinggi ketimbang negara industri utama. Anggota Organisasi Perdagangan Dunia, yang bertindak sebagai wasit perdagangan internasional, terlibat dalam upaya rumit untuk mengurangi hambatan perdagangan dalam putaran negosiasi yang dimulai di Doha tahun 2001. Negosiasi mencakup banyak masalah, kebanyakan isu yang sensitif atas politik dalam negeri masing-masing anggotanya, termasuk menghapus subsidi ekspor produk ternak, membatasi subsidi ternak domestik, dan memotong tariff ekonomi maju untuk produk ternak dan industri.
Paham Alasan Suatu Negara Melakukan Ekspor dan Impor?
Dalam perkembangannya memang kompleksitas masalah perdagangan cukup besar. Meskipun demikian suatu negara akan selalu memiliki alasan melakukan ekspor dan impor.
Berdasarkan ulasan di atas dapat disimpulkan setidaknya 3 alasan suatu negara melakukan ekspor yaitu:
- Adanya perbedaan biaya produksi barang
- Adanya permintaan di suatu negara yang tidak dapat dipenuhi negara itu
- Adanya kemudahan akses permodalan dan bahan baku
Anda setuju?