Alasan suatu negara melakukan ekspor dan impor apa sebenarnya? Jika sebuah negara bisa memenuhi kebutuhan sendiri kenapa harus ekspor? Atau kenapa bisa sebuah negara harus impor? Mungkin pertanyaan sederhana ini sedikit membingungkan untuk dijawab.
Jika ada hal yang membuat pengamat ekonomi setuju tanpa perdebatan mungkin salah satunya adalah perlunya dilakukan ekspor dan impor antar masing-masing negara. Kegiatan itu akan membuat perekonomian menjadi lebih baik. Meskipun demikian, sebuah perdagangan internasional bisa menjadi masalah politik sensitif dari sisi domestik antar pemerintahan.
Baca: Strategi Meningkatkan Ekspor Nasional Seperti Apa?
Saat sebuah perusahaan atau individu membeli sebuah barang atau jasa yang lebih murah di produksi di negara lain, standar kehidupan kedua negara akan naik.
Alasan lain kenapa baik jika konsumen atau perusahaan membeli dari negara lain yaitu produk itu mungkin lebih bisa memenuhi kebutuhan ketimbang produk sejenis di dalam negeri atau bahkan tidak tersedia di dalam negeri.
Baca: Mengenal Keunggulan Sistem Perekonomian Jepang
Produsen asing juga akan mendapat keuntungan dengan menciptakan penjualan lebih banyak ketimbang hanya berjualan di dalam negeri dengan mendapatkan pembayaran mata uang asing yang bisa dimanfaatkan untuk membeli barang-barang asing.
Tetap saja, sekalipun komunitas melakukan aktivitas perdagangan, belum tentu semua individu atau perusahaan menjadi lebih baik. Saat perusahaan membeli produk dari negara lain karena harga lebih murah, perusahaan itu untung. Namun lebih merugikan karena produsen lokal akan berkurang penjualannya. Dalam kondisi seperti itu, biasanya konsumen akan menderita lebih banyak kerugian ketimbang produsen.
Baca: Undername import Adalah …
Alasan suatu negara melakukan ekspor dan impor yang positif adalah jika perdagangan itu terjadi ketika sebuah impor terjadi karena barang/jasa itu lebih efisien dan murah di produksi di negara eksportir. Pengecualiannya adalah jika aspek perdagangan mengecualikan biaya sosial seperti polusi.