Manfaat Teh Oolong – Notordinaryblogger

This website contains third-party advertisements and affiliate links that may result in administrator earning a commission without any additional cost from you, should any purchases occur
Categories
Kesehatan

Manfaat Teh Oolong

Manfaat teh oolong mungkin belum begitu banyak orang memahaminya. Teh oolong adalah teh tradisional Cina yang terbuat dari tanaman yang sama yang digunakan dalam teh hitam dan hijau, tetapi daunnya diproses secara berbeda.

Proses pembuatan teh oolong disebut oksidasi. Mengekspos daun teh ke udara sebabkan proses fermentasi, dan lamanya waktu pembuat teh memungkinkan daun untuk mengoksidasi berdampak pada warna teh, rasa, dan sampai batas tertentu, kandungan nutrisinya.

Teh hijau tidak teroksidasi, yang membantunya mempertahankan beberapa antioksidan nabati seperti katekin, yang akan hilang atau diubah selama oksidasi. Teh hitam sepenuhnya teroksidasi, memberikan rasa yang lebih dalam dan kaya. Proses fermentasi ini juga membentuk nutrisi yang disebut theaflavin, antioksidan kuat yang unik untuk teh teroksidasi.

Teh oolong berada di antara teh hijau dan hitam. Produk yang dijual berkisar dari tingkat oksidasi rendah hingga tinggi, dan warna teh menjadi lebih gelap berdasarkan berapa lama daun dibiarkan berfermentasi. Teh oolong yang lebih hijau cenderung memiliki rasa yang kaya, sementara varietas yang lebih gelap menawarkan rasa beraroma gosong nan khas.

Manfaat Teh Oolong

Sebagai teh semi-teroksidasi, teh oolong mengandung berbagai antioksidan, seperti banyak ditemukan dalam teh hijau dan hitam. Antioksidan adalah nutrisi yang melindungi sel-sel kita dari kerusakan yang disebabkan oleh penuaan, gaya hidup kita, dan lingkungan. Seiring waktu, kerusakan ini berkontribusi pada banyak penyakit kronis.

Semua teh mengandung antioksidan tingkat tinggi yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa nutrisi dalam teh oolong memiliki efek antioksidan dan antimutagenik yang lebih kuat daripada varietas hijau atau hitam.

Antioksidan kuat teh oolong dan nutrisi lainnya dapat menawarkan manfaat kesehatan mengurangi risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular (penyakit yang berkaitan dengan kesehatan jantung).

Penelitian menunjukkan bahwa polifenol dalam teh oolong menurunkan kadar gula darah. Mereka juga mengurangi resistensi insulin, suatu kondisi tubuh tidak menggunakan gula dalam darah dengan benar. Gula darah tinggi dan resistensi insulin merupakan faktor risiko diabetes dan kondisi kesehatan lainnya seperti obesitas.

Polifenol teh oolong mengaktifkan enzim yang memecah trigliserida, sejenis lemak dalam darah Anda. Trigliserida ini berkontribusi pada penebalan dinding arteri, meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya. Penelitian akan manfaat teh oolong juga menunjukkan teh oolong dapat menurunkan kolesterol Anda, yang pada tingkat tinggi merupakan risiko penyakit jantung lainnya.


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

Minum Susu Sebaiknya Kapan

Menentukan waktu minum susu sebaiknya kapan dapat merujuk pada buku-buku kesehatan para ahli. Salah satunya adalah ayurvedic. Menurut pengobatan Ayurvedic, sistem kesehatan alternatif dengan akar budaya di India, susu sapi harus dikonsumsi pada malam hari. Ini karena aliran pemikiran Ayurvedic menganggap susu sebagai penyebab tidur dan berat untuk dicerna, menjadikannya tidak cocok sebagai minuman di […]

SPONSOR
Gejala Asam Lambung Rendah

Gejala asam lambung rendah dapat memicu ketidaknyamanan perut yang sangat mengganggu. Asam lambung rendah merupakan pemicu aktivitas pencernaan yang buruk. Karena makanan dan nutrisi tidak dapat dipecah, mereka duduk di perut dan menyebabkan bakteri menumpuk. Gejala utama dari asam lambung rendah adalah gas dan kembung. Gejala lain yang mungkin Anda alami dari asam lambung rendah […]

Bantal Bayi Terbaik

Bantal bayi terbaik merupakan pilihan tepat untuk buah hati Anda. Sebelum Anda memilihnya, ketahuilah latar belakang medis penggunaan bantal bayi. Bantal bayi sebaiknya diperkenalkan sebagai rutinitas tidur si kecil jika sudah mencapai usia 2 tahun (24 bulan). Rekomendasi ini didasarkan pada apa yang para ahli ketahui tentang sindrom kematian bayi mendadak dan kematian mendadak yang […]

SPONSOR

contact us