Pemasaran Bisnis Via Dunia Mobile? Gimana Caranya?
Dilaporkan bahwa pada permulaan tahun 2014 aktivitas SMS menurun drastis akibat munculnya aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp dan sejenisnya. Setidaknya sekitar 7 milliar orang meninggalkan aktivitas SMS dan beralih ke aplikasi pesan singkat tersebut. Kisah ini telah dimuat di berbagai media dan membuat kepanikan bagi kalangan tertentu.
Baca: Teori Perilaku Konsumen untuk Perluas Market Bisnis
Fakta tersebut memberikan sebuah bahan menarik untuk dicari lebih jauh, apakah data tersebut benar-benar menggambarkan kondisi pengguna gadget mobile dan efektivitas pemasaran via dunia mobile? Jawaban singkatnya TIDAK. Masih banyak fakta yang belum terkuak. Saat kita membahas pemasaran bisnis, pasar mobile tetap menjadi pemain penting dan kehilangan 7 miliar pengguna SMS akan tampak kecil jika kita tahu jumlah orang yang masih menggunakan SMS dalam aktivitas mereka.
Baca: Perilaku Transaksi Non Tunai Bisnis Kuliner
Penggunaan smartphone dan gadget mobile terus meningkat dan diperkirakan 5 miliar orang akan memiliki akses ke telepon di tahun 2017. Dengan demikian, apakah itu akan membawa banyak perbedaan terkait aplikasi apa yang digunakan masyarakat selama mereka menggunakan telepon? Tentu saja, masyarakat akan menggunakan aplikasi seperti WhatsApp atau Snapchat namun aplikasi itu hanya terbatas pada gadget tersebut. Mereka memiliki akses pada telepon seharian penuh, seminggu, dan masih menerima notifikasi saat menerima SMS.
Baca: Produk yang Paling Banyak Dibeli Konsumen Online Indonesia
Jadi memang mereka masih menerima SMS, tapi apakah SMS itu dibaca?
Data dari berbagai sumber menyatakan bahwa 98 % orang masih membuka SMS meskipun jumlah pengguna SMS menurun. Setidaknya 145 miliar orang masih menggunakan SMS. Gadget mobile sepertinya tidak hanya efektif, namun lebih seperti gaya hidup yang mempengaruhi masyarakat. Makin banyak orang menggunakan smartphone dan makin banyak lagi yang membaca SMS di gadget mereka.