UKM Indonesia Pilih Pemasaran Facebook untuk Memajukan Usaha – Notordinaryblogger

This website contains third-party advertisements and affiliate links that may result in administrator earning a commission without any additional cost from you, should any purchases occur
Categories
Media Sosial

UKM Indonesia Pilih Pemasaran Facebook untuk Memajukan Usaha

UKM Indonesia pilih pemasaran Facebook ini sesuai dengan pernyataan Bima Laga, Ketua Bidang Pajak, Infrastruktur, dan Keamanan Siber dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA). Ia menyatakan jika sebanyak 43% UKM yang ada di Indonesia sekarang ini memilih pemasaran media sosial untuk mengenalkan produk mereka ke konsumen.

IdEA melakukan survey kepada 1800 responden pada sebelas kota besar Indonesia. Dari survey itu, didapatkan data jika masih sedikit jumlah pelaku usaha yang berjualan memanfaatkan platform ecommerce. Survei itu dilaksanakan di Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Medan, Pontianak, Palembang, Semarang, Balikpapan, Denpasar dan Solo.

Masih menurut survey itu, sebanyak 16% UKM berjualan menggunakan marketplace. Sebanyak 12% UKM belum terjun ke dunia online, dan sebanyak 7% memiliki website mandiri, dan 5% memanfaatkan instagram. 11% UKM melakukan kombinasi media sosial instagram dan facebook.

Untuk media sosial, sebanyak 43% UKM memanfaatkan facebook dan sebesar 6% memanfaatkan platform media sosial lainnya.

Berdasarkan fakta survey itu, IdEA menjelaskan jika rencana penerapan pajak untuk ecommerce masih membutuhkan kajian matang dan mengena ke semua aktivitas perdagangan online. Bukan hanya ecommerce namun juga media sosial.

Baca: Meningkatkan Daya Saing di Pemasaran Online

Diperlukan adanya keadilan atas rencana kebijakan yang akan diterapkan. Jika unsur keadlian ini tidak dapat terlaksana, maka sudah sepantasnya kebijakan ditinjau kembali agar sesuai dengan materi dan asas formal sebuah peraturan yang mengedepankan keadilan.

Pendapat juga diberikan Sari Kacatri, Kepala Kebijakan Publik Tokopedia. Ia menuturkan jika penerbitan aturan pajak ecommerce perlu melihat perdagangan online dalam konteks ekosistem bukan sekedar tempat aktivitas penjualan semata.

Hal itu dikarenakan bahwa ecommerce saat ini terus berkembang seiring bertambahnya UKM yang terlibat di Indonesia sehingga menggerakan ekonomi kerakyatan.

Lebih penting untuk diperhatikan adalah menemukan paradigma yang benar. Ecommerce merupakan sebuah ekosistem. Jika keadilan tidak merata maka tidak akan feasible.


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

Sosial Media Baru Keluaran Samsung bernama Waffle

Seolah mengamini potensi besar media sosial, pabrikan elektronik Korea Selatan, Samsung saat ini dalam proses pengembangan layanan media sosial bernama “Waffle” untuk gadget android. Ya, waffle bukanlah kue melainkan media sosial baru keluaran Samsung. Layanan waffle nantinya akan menawarkan hal berbeda dan tergolong baru di dunia media sosial. Pemakai waffle bisa mengkombinasikan sudut pandang mereka […]

SPONSOR
Menumbuhkan Bisnis dan Merk dengan Jaringan Media Sosial

Saat ini mesin pencari memberikan nilai lebih kepada jumlah sinyal sosial yang datang dari jaringan media sosial dibandingkan beberapa tahun belakangan. Beberapa orang mungkin tidak setuju karena konsep menumbuhkan bisnis dan merk dengan jaringan media sosial masih suatu hal yang baru. Pada bulan April 2019, Vodafone mengumumkan sebuah strategi online menggunakan media sosial sebagai alat […]

Kenapa Penghasilan Iklan Forum Online Sangat Minim?

Kenapa penghasilan iklan forum online sangat minim? apa penjelasannya? Baca: Apa yang Dimaksud dengan Google Adwords Sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada pengunjung yang menanyakan hal ini. Seperti sudah diketahui oleh banyak blogger, penghasilan iklan yang bisa didapatkan dari sebuah website merupakan satu hal yang sangat menggiurkan. Sebelum masuk ke dalam pembahasan lebih dalam, mari […]

SPONSOR

contact us