Categories
Lainnya

Pusaran Sampah Raksasa Di Samudera Pasifik Besarnya Lebih Dari Dua Kali Pulau Kalimantan

  • Jalur Sampah Besar Pasifik merupakan area besar berukuran lebih dari 1.6 juta km2, yang hanya bagian utara dari Pilin Pasifik, sebuah wilayah samudera dimana arus mengumpulkan plastic
  • Peneliti dari Ocean Cleanup Foundation (OCP) melaksanakan survey plastik di wilayah itu, menggunakan pesawat udara untuk mengamati dari udara dan kapal menggunakan jaring di air samudera
  • Peneliti menemukan bahwa jumlah plastik disana terlihat meningkat drastis dan jumlahnya mencapai 16 kali lebih banyak dari prediksi yang ada.

Terlalu banyak plastik di samudera dunia ini dan masalah ini tidak kunjung ada solusinya.

Setiap plastik itu ada yang sengaja dibuang atau terbawa air laut ke samudera baik itu tenggelam atau terbawa arus laut. Kebanyakan dari plastik itu pada akhirnya akan dibawa ke lima wilayah samudera besar, dimana plastik terkonsentrasi sehingga wilayah itu mendapat julukan Jalur Sampah Besar Pasifik.

OCP merencanakan pelaksanaan pengumpulan sampah plastik besar-besaran dengan harapan untuk menghilangkan sampah ini dari samudera. Beberapa peneliti samudera yang mempelajari polusi plastik telah mempertanyakan rencana itu. Mereka mengatakan jika OCP tidak akan mampu menghilangkan sampah plastik secara efektif yang sepadan dengan biayanya dan mungkin saja rencana itu merusak kehidupan laut. Namun OCP beranggapan jika sampai ada yang mengeluarkan sampah plastik dari samudera maka tidak ada yang tahu apa dampak yang diberikan sampah plastik di samudera.

Mungkin Jalur Sampah membuat Anda berpikir seperti sesuatu yang Anda sering lewati di jalan, Jalur Sampah Pasifik di Utara Samudera Pasifik tidak terlihat seperti jalan dan lebih seperti pusaran yang berukuran 3 kali lebih besar dari negara Spanyol dan 2 kali lebih besar dari ukuran Pulau Kalimantan.

Ukuran pusaran terus bertambah dan menambah plastik dengan cepat, menurut studi yang dipublikasikan dalam Nature Journal Scientific Reports oleh peneliti yang terhubung dengan OCP.

Mayoritas Dara OCP atas Jalur Sampah Besar Pasifik berasal dari ekspedisi tahun 2015 yang melibatkan 18 Kapal Laut.

OCP, sebuah organisasi Belanda dimulai oleh pengusaha muda bernama Boyan Slat, berkeinginan meluncurkan usaha controversial untuk membersihkan Jalur Sampah Besar Pasifik dan sudah menjalankan penelitian akan skala masalah ini.

Mungkin sekali jika pusaran plastik itu ukurannya 16 kali lebih besar dari prediksi yang ada, menurut peneliti dibelakang studinya.

Sebuah pemandangan udara akan Jalur Sampah Pasifik mungkin pertama kali muncul di perairan terbuka. Namun didalamnya sampah dari seluruh dunia, sampah yang terjebak atau termakan oleh binatang laut, mengisi tubuh mereka ke titik mematikan dan mengotori pasokan makanan manusia.

Kapal menjaring air laut menggunakan jarring manta dilengkapi jalan untuk menangkap sebanyak mungkin sampah.

Wilayah yang diprioritaskan khususnya bagian satu konsentrasi dari lima pusaran dunia dimana arus samudera mengumpulkan plastik dari seluruh dunia.

Wilayah ini sangat luas, lebih dari 1,6 juta km2

Untuk perbandingan luas Pulau Kalimantan adalah 743.330 km2

Tahun 2016, yayasan OCP menggunakan Hercules C-130 untuk melaksanakan survey udara wilayah itu untuk mengumpulkan data dan menghitung ukuran plastik paling besar (lebih besar dari 50cm)

Peneliti mengumpulkan 1.136.145 unit sampah dengan bobot 668 kg dan terdiri dari 99.9% plastik.

Dari temuan itu, peneliti memperkirakan wilayah itu memiliki setidaknya 1.8 triliun unit sampah di air, berbobot 79.000 metrik ton, dan terus bertambah setiap menit setiap hari.

Mereka memperkirakan bahwa 1,7 triliun unit sampah berupa plastik mikro (antara 0.05 cm dan 0.5 cm) namun 92% dari kumpulan plastik berasal dari plastik berukuran lebih besar.

Mereka juga memperkirakan bahwa 46% kumpulan plastik merupakan jaring ikan yang hilang dikenal dengan sebutan jaring hantu. Jaring ini terbawa ke laut, menjerat makhluk laut dan hancur menjadi bagian plastik lebih kecil.

Kondisi ini mungkin terlalu meremehkan ukuran plastik di wilayah ini dikarenakan peneliti hanya mengukur di sekitar perbatasan Jalur Sampah, bukan di pusat pusaran. Dan karena banyak yang berpikir bahwa mikro plastik lebih banyak berada di laut dalam.

Seiring yayasan ingin mendesak rencana untuk membersihkan Jalur Sampah ini, banyak peneliti berpikir usaha terbaik adalah untuk menghentikan polusi plastik di laut sejak awal.

Lebih dari 320 juta metric ton plastik di produksi setiap tahunnya, dan beberapa jumlah plastik itu berakhir dilautan, dengan sebagian besar sampah itu terakumulasi di wilayah seperti Jalur Sampah Besar Pasifik.


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

Manfaat Lidah Buaya Untuk Rambut Rontok Parah

Manfaat lidah buaya untuk rambut rontok parah akan sangat membantu kamu yang menghadapi masalah ini. Nah, di ulasan kali ini akan dibahas mengenai manfaat kesehatan tanaman lidah buaya ini. Yuk simak bareng-bareng …. Lidah buaya merupakan sebuah tanaman yang memiliki daun tebal dengan kandungan mirip gel didalamnya. Tanaman ini ada di seluruh dunia termasuk Indonesia, […]

SPONSOR
Tips Jitu Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi yang Baik

Meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik di zaman teknologi sangatlah krusial. Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam setiap kegiatan yang Anda lakukan. Baik itu dalam urusan pekerjaan, bisnis, dan juga bersosialisasi kepada orang lain. Baca: 14 Tujuan Komunikasi Bisnis Kemampuan komunikasi setiap orang pada dasarnya sangat berbeda-beda, sehingga dalam berkomunikasi Anda perlu mengetahui siapa yang sedang Anda […]

Tri Memiliki Lebih dari 55 Juta Pelanggan di Usia 9 Tahun

Operator komunikasi selular Tri mengaku telah mendapat sekitar 55,5 juta pelanggan Indonesia di usianya yang 9 tahun. Itu merupakan sebuah capaian yang sangat mengesankan dengan pertimbangan Tri merupakan salah satu operator yang jarang melakukan kampanye iklan. Pimpinan Tri, Randeep Singh Sekho berbagi bahwa 55,5 juta pelanggan itu merupakan pengguna aktif. Ia tidak menghiraukan apakah Tri […]

SPONSOR

contact us