Proses manajemen risiko akan memiliki proses yang berpola meliputi:
Kontekstual. Memahami keadaan dimana seluruh proses akan dimulai. Kriteria uanh dipakai untuk evaluasi risiko juga akan ditetapkan dan struktur analisanya dirumuskan.
Baca: 10 Prinsip Komunikasi Bisnis Agar Organisasi Efektif
Identifikasi risiko. Organisasi mengidentifikasi dan menjabarkan risiko potensial yang mungkin berpengaruh negatif secara khusus pada proses organisasi atau sebuah proyek
Analisa risiko. Setelah suatu risiko spesifik diidentifikasi, organisasi selanjutnya menentukan kemungkinannya muncul dan akibatnya. Tujuan analisa risiko adalah untuk memahami lebih lanjut setiap contoh manajemen risiko dan bagaimana risiko akan pengaruhi target dan proyek perusahaan.
Baca: Konsep Manajemen Risiko
Penilaian dan evaluasi risiko. Penerapan proses manajemen risiko tahap ini adalah dengan menentukan keseluruhan risiko yang mungkin muncul dikombinasikan dengan seluruh konsekuensinya. Dengan proses ini organisasi dapat membuat keputusan apakah risiko diterima dan apakah organisasi mau mengambilnya sesuai selera risiko organisasi
Mitigasi risiko. Selama proses manajemen risiko ini, organisasi menilai risiko tertinggi dan menyusun rencana meredakan risiko menggunakan kendali risiko tertentu. Rencana ini mencakup proses mitigasi risiko, taktik mencegah risiko dan rencana kontinjensi dalam kondisi risiko menjadi tidak terkendali.
Baca: 14 Tujuan Komunikasi Bisnis Pengusaha Wajib Tahu
Pengawasan risiko. Bagian dari rencana mitigasi mencakup tindak lanjut kedua risiko dan keseluruhan rencana untuk mengawasi terus menerus sekaligus melacak risiko baru maupun risiko yang sudah ada. Keseluruhan proses manajemen risiko harus dievaluasi dan diperbarui dengan baik.
Baca: 4 Fungsi Komunikasi Bisnis untuk Keberhasilan Organisasi
Komunikasi dan konsultasi. Pemegang saham internal dan eksternal harus dilibatkan dalam komunikasi dan konsultasi pada setiap tahapan proses manajemen risiko.