Resiko Naik Turun Harga
Resiko paling besar dari saham merupakan resiko naik turunnya harga saham itu sendiri. Latar belakang naik turunnya harga atau fluktuasi ini ada banyak. Kondisi perusahaan, memburuknya perkonomian, out flow dana asing, aksi spekulasi investor dan hal lainnya menjadi penyebab fluktuasi harga saham.
Investasi saham merupakan investasi dengan karakteristik resiko tinggi. Penurunan harga saham mungkin saja mencapai puluhan persen dalam waktu singkat.
Reksadana juga memiliki resiko fluktuasi harga. Sekalipun demikian, prosentase resiko dalam reksadana lebih kecil dibandingkan investasi pada individual saham secara langsung Karena manajer investasi punya kewajiban diversifikasi.
Jumlah maksimum untuk penempatan di satu perusahaan adalah 10 persen dari jumlah dana kelolaan. Dengan demikian manajer investasi minimal melakukan penempatan pada setidaknya 10 perusahaan. Dalam kenyataannya, total saham yang menjadi target penempatan mencapai lebih dari 30 saham.
Obligasi tidak mengalami risiko naik turun harga, karena pada dasarnya merupakan janji penerbit obligasi untuk membeli kembali obligasinya setelah jangka waktu tertentu.
Cek reksadana online di SINI