Perbedaan Reksadana dan Obligasi – Page 4 – Notordinaryblogger

This website contains third-party advertisements and affiliate links that may result in administrator earning a commission without any additional cost from you, should any purchases occur
Categories
Investasi Keuangan

Perbedaan Reksadana dan Obligasi

Resiko Likuiditas

Tidak semua saham itu diperdagangkan secara aktif dalam bursa saham. Ada beberapa saham yang tidak sering ditransaksikan yang sebelumnya aktif. Namun demikian dikarenakan kondisi fundamental semakin tidak membaik, saham dapat saja tidak menerima apresiasi investor kondisi inilah yang menyebabkan saham jarang diperjualbelikan.

Jumlah saham publik beredar terlalu minim juga akan berdampak pada jarangnya saham itu ditransaksikan. Dalam istilah pasar modal, situasi tersebut dinamakan “saham tidak likuid”. Resiko likuiditas akan lebih kecil pada reksadana saham dikarenakan manajer investasi punya kewajiban membayar investor paling telat 7 hari kerja ketika ada perintah pencairan. Dalam kenyataanya, pembayaran investor akan diselesaikan dalam 2 sampai 3 hari kerja.

Kewajiban ini yang akan membuat manajer investasi memperhitungkan aspek likuiditas saat menyusun portofolio untuk investasi reksadana. Sekalipun sebuah saham reksadana bagus, jika likuiditasnya rendah, seorang manajer investasi cenderung menahan diri untuk menempatkan investasi dalam jumlah besar.

Baca: Cara Kirim Uang ke Luar Negeri

Perpajakan

Investor akan dikenakan pajak final atas aktivitas investasi saham itu. Perhitungan besaran pajak adalah 0,1 persen dari total penjualan saham yang sudah tercakup dalam biaya penjualan. Dari dividen yang sudah diterima, investor dikenai pajak final senilai 10% dan sudah dikurangi pada waktu pembayaran.

Kewajiban seorang investor atas perpajakan investasi saham ini yaitu melakukan dokumentasi yang baik sekaligus melaporkan pada Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunan. Melalui investasi reksadana, keuntungan yang didapatkan investor, sejalan dengan aturan merupakan bukan objek pajak. Sekalipun begitu, kewajiban untuk melaporkan dalam SPT tahunan tetap ada atas keuntungan tersebut.

Baca: 9 Cara Bermain Valas untuk Pemula

Dalami Perbedaan Reksadana dan Obligasi

Itulah perbedaan reksadana dan obligasi. Dalam lingkup perencanaan keuangan, reksadana cocok untuk calon investor yang punya profil agresif, sanggup menerima fluktuasi harga sebagai resiko, dan punya jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun.

Cek reksadana online di SINI

Untuk calon investor yang suka bermain aman, obligasi akan menjadi pilihan. Namun tidak ada salahnya berinvestasi di kedua instrumen untuk belajar. Saat merasa lebih percaya diri dan sudah merasa lebih mahir, baru berinvestasi langsung pada instrumen lainnya. Hal tidak kalah penting dalam memahami perbedaan reksadana dan obligasi adalah kesiapan untuk menerima fluktuasi harga sebagai resiko.


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

Indonesia Peringkat 5 Ekonomi Terbaik Dunia

Indonesia peringkat 5 ekonomi terbaik dunia ini merupakan rilis dari Pricewaterhouse Coopers (atau PwC) yang telah melaporkannya. Menurut laporan itu, Negara berkembang akan dominan dalam peringkat ekonomi dunia pada periode 2030. Membanggakan untuk pembaca adalah dari ke-21 negara ekonomi dunia itu, Indonesia masuk peringkat ke-5. Naik PDB dukung Indonesia Peringkat 5 Ekonomi Terbaik Dunia PwC […]

SPONSOR
Apa Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran?

Kendala Kebijakan Moneter Peran pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui kebijakan moneter memiliki beberapa kendala antara lain: * Masalah serupa dengan kebijakan fiskal. misalnya adanya ketergantungan pada komponen lain dari agregat permintaan. * Suku bunga yang lebih rendah mungkin tidak membantu meningkatkan pengeluaran jika bank masih enggan memberikan pinjaman. * Kebijakan terkait aspek permintaan tenaga kerja […]

Cara Daftar Kredivo Agar di ACC

Syarat untuk Daftar Kredivo Agar Di ACC Tertarik untuk daftar kredivo? Pastikan Anda memenuhi persyaratan ini: Pemohon adalah Warga Negara Indonesia (WNI) Pemohon sudah berusia antara 18 sampai 60 tahun. Pemohon memiliki domisili di Jabodetabek, Medan, Palembang, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Makassar. Pemohon berpenghasilan sekurang-kurangnya Rp3.000.000,- per bulan. Biaya dan Denda […]

SPONSOR

contact us