Perbedaan asuransi jiwa dengan tabungan kerap menjadi kabur bagi kebanyakan orang. Ulasan kali ini akan membahas persoalan itu khusus hanya pada aspek perbedaannya saja. Dengan demikian diharapkan Anda dapat memahami secara lebih baik perbedaan antara asuransi jiwa dengan tabungan pada umumnya. Anggaplah upaya ini sebagai ikhtiar memahami intrumen keuangan yang dipakai rutin keseharian.
Baik asuransi jiwa maupun tabungan keduanya masuk kategori keuangan personal, dan dalam kamus keuangan personal tidak ada resep satu obat seribu penyakit. Karenanya tidak heran jika kerap menjadi pertanyaan apa sebenarnya perbedaan asuransi jiwa dengan tabungan.
Baca: Bentuk dan Badan Hukum Asuransi
Tujuan Hakiki Asuransi Jiwa
Dalam makna paling sederhana, asuransi jiwa merupakan perlindungan akibat kehilangan nyawa. Sebelum membahas lebih jauh, ada beberapa hal yang perlu dipahami:
Manfaat Kematian: ini adalah jumlah perlindungan yang Anda beli ketika membeli polis asuransi jiwa. Manfaat ini akan dibayarkan kepada penerima manfaat jika Anda meninggal dunia.
Penerima manfaat: mereka adalah pihak penerima uang jika Anda meninggal dunia. Mereka misalkan orang tua, pasangan, atau anak.
Dengan asuransi jiwa, jika Anda meninggal dunia, polis berubah menjadi manfaat kematian yang diterimakan ke penerima manfaat.
Manfaat kematian ini dapat digunakan untuk membayar biaya yang tertunggak dan biaya lain yang penting, seperti menggantikan biaya hidup untuk keluarga yang Anda tinggalkan karena tutup usia.
Mungkin saja keluarga, kerabat, teman atau tempat bekerja akan memberikan uang duka ketika Anda meninggal dunia, namun tidak ada jaminan jumlahnya cukup untuk membiayai pemakaman, tunggakan hutang tertinggal dan biaya lain yang bermunculan.
Asuransi jiwa diciptakan khusus untuk menutupi biaya semacam itu dan membantu keuangan orang yang Anda kasihi ketika mereka dilanda suasana duka.