Pada umumnya sektor perbankan atau jasa pembiayaan lazim memberikan kredit modal kerja ini. Sekalipun belum begitu besar jumlahnya, kredit modal kerja mulai menunjukan tren positif awal tahun. Informasi uang yang beredar menurut Bank Indonesia terkait kredit modal kerja sektor perbankan periode Februari 2018 menandakan kenaikan 8,5% atau menjadi Rp 2.126,9 triliun secara tahunan.
Angka pertumbuhan kredit modal kerja itu lebih besar dibandingkan periode bulan Januari 2018 yang besarnya 7,2%. Peningkatan tersebut merupakan hal wajar karena menurut sejarah, naiknya kredit lazim terjadi di akhir triwulan pertama.
Tidak hanya itu, turunya suku bunga kredit di sektor kredit modal kerja juga mendorong pertumbuhan kredit modal kerja. Contohnya adalah terjadinya penurunan suku bunga kredit modal kerja dari 11,02% pada bulan September 2017 menjadi 10,75% di bulan Februari 2018 mendorong pertumbuhan kredit modal kerja di atas 20%. BTN bahkan memprediksi pertumbuhan kredit modal kerja akan naik sampai 22% dengan mayoritas pendorongnya dari sektor perdagangan dan konstruksi.
Contoh nyata kredit modal kerja ini dilakukan oleh BTN dengan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah.