Pengusaha lain yang tidak mau ketinggalan adalah Nurhaqi Priadi asal bandung. Ia memulai budidaya jangkrik mulai tahun 2013 dengan modal lahan 3 x 2,5 meter di ruang tertutup. Fokus budidaya jangkrik inipun sama yaitu untuk konsumsi.
Yang menjadi perbedaan jangkrik untuk konsumsi dengan jangkrik untuk pakan unggas yaitu pengolahan yang memakan waktu lebih lama. Untuk konsumsi manusia, proses masaknya harus beberapa kali untuk alasan kesehatan.
Nurhaqi menjual jangkrik konsumsi 25 ribu sampai 35 ribu per kilogramnya. Dalam waktu satu bulan ia sanggup menjual 50 kilogram jangkrik hidup. Ia juga menjual jangkrik olahan berupa krupuk dengan harga Rp 20 ribu per bungkus.
Omset budidaya jangkrik untuk makanan mencapai 1,5 juta setiap bulan sedangkan penjualan produk turunannya bisa mencapai 7 juta per bulan.
Suka beternak?
Mungkin saatnya Anda memperdalam peluang usaha jangkrik untuk makanan ini