Pemerintah telah menghadapi berbagai tantangan dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng di Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah peluncuran Minyak curah (Minyakita) pada tahun 2022 sebagai solusi untuk menekan kenaikan harga minyak goreng. Namun, belum genap setahun sejak peluncurannya, Minyakita sudah menghadapi kendala berupa kelangkaan stok dan harga yang relatif tinggi.
Menteri Perdagangan ungkap salah satu penyebab kelangkaan Minyakita adalah penurunan pasokan dalam negeri sejak bulan November. Namun, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) menyebutkan adanya “perubahan regulasi” yang mendorong produsen untuk beralih dari produksi Minyakita ke minyak curah.
Di sisi lain, Center of Economics and Law Studies (CELIOS) mengatakan bahwa pihak swasta mulai kehilangan minat dalam memproduksi Minyakita, sehingga peran BUMN perlu diperkuat dalam mengatasi permasalahan ini.
Kelangkaan Minyakita tidak hanya disebabkan oleh faktor DMO, tetapi juga dipengaruhi oleh program biodiesel B35 yang meningkatkan penggunaan CPO sebagai bahan baku minyak goreng. Namun, Menteri Koordinator bidang Perekonomian membantah klaim ini dan menyebut kelangkaan Minyakita disebabkan oleh lemahnya permintaan di dalam negeri.
Pedagang sembako di berbagai daerah, seperti Bandung, Solo, dan Makassar, mengalami kesulitan mendapatkan pasokan Minyakita. Kelangkaan ini telah menyebabkan kenaikan harga, dengan harga mencapai Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter di beberapa tempat.
Upaya untuk mendapatkan Minyakita pun menjadi lebih sulit, dengan beberapa pedagang mengaku bahwa stok tersedia namun tidak dijual agar merek minyak goreng lain dapat laku di pasaran.
Tantangan kelangkaan minyak goreng dan harga tinggi Minyakita menunjukkan kompleksitas dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga minyak goreng di Indonesia. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah ini, baik melalui regulasi yang lebih ketat maupun melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan ketersediaan dan distribusi minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat.