Membuat Brand dan Membesarkannya dengan Teknik Cerita, Apa Sih Ini?
Saat mendengar teknik cerita mungkin ada yang berpikir seperti cerita umum yang dimulai dengan kata pembuka “Pada suatu saat … “, ada tokoh antagonis dan pahlawan, sebuah petualangan, dan jika beruntung akan berakhir bahagia.
Bagaimana sebuah marketing plan online bisa cocok dengan skema ini? Atau spot iklan televise bisa mempromosikan keuntungan produk? Atau upaya marketing yang mentarget brand awareness dengan tampilan gambar dan perasaan?
Teknik Cerita untuk sebuah Brand pada dasarnya adalah:
- Alasan kenapa usaha Anda hadir
- Seperti apa produk Anda nantinya
- Konsumen seperti apa yang akan cocok untuk brand Anda dan apa alasannya
- Keterbukaan atas siapa dibelakang layar sebuah brand usaha
- Media untuk membangun hubungan
- Lebih mudah dari apa yang Anda bayangkan
- Sebuah konsep yang menititkberatkan kehadiran usaha Anda secara online
- Sesuatu yang dikembangkan oleh seluruh tim dalam usaha Anda
- Sifatnya langsung mengena
- Pandangan terhadap “Siapa Anda sebagai sebuah badan usaha?”
Teknik Cerita untuk sebuah Brand bukanlah:
- 5 paragraf esai panjang tentang usaha Anda
- Postingan blog
- Sesuatu yang tersendiri
- Pandangan terpisah akan usaha Anda
- Suatu hal yang khusus untuk bagian marketing saja
- Pengganti bagian humas
- Konten video yang menyebar luas
- Alat untuk memanipulasi prospek dan konsumen
- Satu hal yang membosankan
Sedikit berbeda dengan keyakinan banyak orang, teknik cerita dalam membuat brand bukanlah sesuatu tentang usaha Anda. Ini semuanya tentang konsumen dan nilai yang membuat mereka memberi perhatian lebih kepada produk atau jasa Anda. Cerita sebuah brand paling kuat adalah cerita yang mengutamakan konsumen layaknya seorang bintang ternama. Posisikan usaha Anda sebagai pemeran pendukung.
Seringkali pemasar terkecoh akan hal ini. Mereka menitikberatkan komunikasi melalui pesan sebaik mungkin dan terkecoh akan inisiatif yang seharusnya disimpan untuk usaha Anda.