Macam macam industri kreatif Indonesia tumbuh pesat akhir-akhir ini. Kondisi itu membuat investor mulai melirik ragam industry kreatif yang tersedia.
Kinerja ekonomi Indonesia memang menjadi salah satu terhebat di dunia saat ini. Progress Produk Domestik Bruto (PDB) misalnya mencapai 4,79% pada tahun 2015 yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global saat itu (hanya 2,4%). Ini merupakan tanda bahwa sector riil Indonesia tumbuh dengan meyakinkan.
Salah satu sector riil yang sangat mumpuni untuk diprioritaskan adalah ekonomi kreatif. Sektor ekonomi kreatif memang punya keunikan dibandingkan sektor lainnya dalam hal ketergantungan. Industri kreatif lebih bertumpu kepada kreativitas sumber daya manusianya. Mulai dari arsitektur, karya seni, buku, inovasi teknologi, film dan animasi. Kesemua produk itu bersumber dari ide kreatif manusia.
Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif menetapkan saat ini ada 16 macam macam industri kreatif Indonesia yang menjadi fokus dalam pengembangan dan pengelolaan. Apa saja?
Industri Kreatif Indonesia Sub Sektor Aplikasi dan Pengembang Permainan
Semakin naiknya penetrasi penggunaan smartphone/ gadget oleh khalayak umum Indonesia tidak terlepas dari peranan aplikasi yang ada di dalamnya. Kini masyarakat umum sudah piawai menggunakan beragam aplikasi yang ada mulai dari media sosial, berita, musik, penterjemah, navigasi dan sebagainya. Aplikasi itu bertebaran di internet untuk digunakan. Tujuan utama aplikasi adalah mempermudah pengguna dalam aktivitas keseharian.
Tantangan yang harus dihadapi para pelaku industry kreatif di sektor ini antara lain keterbatasan SDM, masih minimnya minat investor, dan belum tersedianya kebijakan proteksi yang berpihak pada pengembang domestik.
Dalam konteks ini pemerintah bisa berperan mulai dari masa inkubator, penerapan sampai pemasaran produk aplikasinya.
Baca : Kiat Sukses Membuat Aplikasi Pintar
Industri Kreatif Indonesia Sub Sektor Arsitektur
Seiring meningkatnya kebutuhan infrastruktur maupun hunian peran arsitektur tidak dapat dikesampingkan. Dari segi budaya, keragaman arsitektur lokal menjadi karakter bangsa Indonesia. Potensi industri kreatif sub sektor arsitektur ini sangat besar.
Beberapa kendala yang dihadapi sub sektor ini antara lain dukungan SDM. Jumlah arsitek Indonesia baru mencapai 15 ribu orang. Jumlah tersebut terlalu minim dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang. Tantangan lainnya adalah pengembang besar masih memprioritaskan tenaga arsitek asing.
Industri Kreatif Indonesia Sub Sektor Desain Interior
Terdapat kemajuan pesat atas perkembangan industri kreatif Indonesia pada sub sektor desain interior ini. Penggunaan mulai dari interior hunian, perkantoran, hotel semakin tinggi. Kondisi itu jelas menjadi potensi pertumbuhan sub sektor ini di masa-masa mendatang. Desain interior dengan karakter asli Indonesia dapat dikembangkan sebagai identitas bangsa.
Menuju hal tersebut, dibutuhkan sertifikasi guna membuat standar, perlindungan hak cipta dan proteksi kepada pelaku desain interior domestik.
Industri Kreatif Sub Sektor Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual punya peran krusial dalam mendorong pertumbuhan usaha, pemilik brand, sampai kesuksesan program pemerintah. Itu sebabnya pelaku industri desain komunikasi visual memiliki potensi untuk tumbuh pesat.
Hasil kreasi komunikasi visual perlu diapresiasi dengan harga yang layak. Hal ini karena pencipta komunikasi visual harus melalui proses panjang mulai dari perencanaan, filosofi, pengolahan desain, pemberian makna sebelum akhirnya menjadi sebuah produk akhir komunikasi visual.
Industri Kreatif Sub Sektor Desain Produk
Desain produk adalah proses penciptaan produk dengan mengkombinasikan beberapa unsur fungsi bersama estetika yang pada akhirnya memiliki nilai tambah dan bermanfaat untuk masyarakat. Kecenderungan di sektor ini sangatlah positif mengingat tingginya apresiasi pasar terhadap produk berkualitas.
Menjadi pelaku industri sektor ini harus memiliki beberapa keahlian seperti kemampuan mengangkat kearifan lokal, memahami kekayaan budaya Indonesia, mewujudkan hal tersebut ke dalam karyanya.
Dukungan pemerintah akan diperlukan untuk mengelola mulai dari sektor hulu sampai hilir berkolaborasi dengan asosiasi terkait, mendirikan pusat desain sebagai penghubung lintas subsektor.