Beberapa produk garam andalannya adalah garam grosok (tidak mengandung yodium berbentuk kasar bukan untuk konsumsi langsung), garam dapur, dan garam industri untuk tekstil.
Untuk pupuk, produknya meliputi pupuk organik tipe KCL untuk meningkatkan unsur kalium tanah budidaya.
Keuntungan bersih usahanya kini mencapai setidaknya 400 juta per tahun.
Bagaimana Sanim bisa menjadi Inspirasi Sukses Tukang Becak Jadi Jutawan?
Semangat Belajar Melihat Peluang
Saat masih menjadi tukang becak, ia kerap mangkal di persimpangan jalan Cirebon yang kebetulan berdiri juga sebuah pabrik garam yang besar.
Dengan semangat, ia pun mengirimkan lamaran kerja ke pabrik garam itu. Waktu itu, ia pun diterima bekerja di pabrik tersebut. Sambil beberapa bulan bekerja ia terus berpikir bahwa daerahnya memiliki potensi untuk menjadi produsen garam. Sejak itulah muncul dibenaknya “Kenapa saya tidak membuat garam sendiri?”
Pengalamanya memberikan informasi berharga bahwa garam tidak sekedar sebagai bumbu makanan tapi juga penting untuk industri, perikanan dan pertanian. Keahlian yang didapat dari bekerja di pabrik garam adalah membuat garam grosok.
Ia akhirnya memanfaatkan empang warisan orang tuanya untuk memulai usaha membuat garam. Ia mengawali usaha dari empang belakang rumah, kemudian berkembang sampai akhirnya membeli lahan untuk lokasi produksi yang lebih luas.
Dalam meningkatkan kapasitas produksi garam grosok, Sanim tidak hanya mengandalkan air laut. Ia juga membeli garam grosok mentah dari petani garam kemudian mencucinya dengan alat khusus seharga 20 jutaan. Alhasil, kapasitas produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan efisien tanpa menambah jumlah lahan produksi garam.