Sebagai produsen infrastruktur telekomunikasi Nokia tidak bisa dipandang sebelah mata. Akhir-akhir ini, Nokia telah mengambil alih Alcatel. Meskipun bisa dibilang tenggelam di pesaingan smartphone, nama Nokia seolah memiliki gaung tersendiri dalam industry telekomunikasi. Kini divisi telepon seluler Nokia siap bangkit menatap industri ini. Apa strategi Nokia kembali bangkit hadapi persaingan bisnis?
Bos besar Nokia, Rajeev Suri berbagi dalam sebuah wawancara dengan suatu majalah Jerman bahwa Nokia telah mendesain dan memberi ijin smartphone terbarunya untuk dipublikasikan pada tahun 2016. Nokia hanya berperan di tahap itu sedangkan pembuatnya dari pihak lainnya. Dalam hal ini Nokia sedang proses mencari partner yang tepat.
Rencana mencari partner baru sangat masuk akal karena perjanjian lisensi bersama Microsoft akan usai di triwulan ketiga 2016. Ini berarti, Nokia memiliki hak mengusung brand bisnisnya sendiri untuk memproduksi sebuah telepon seluler.
Untuk kembangkitan Nokia, kemungkinan besar operating system yang akan dipakai berbasis android tidak lagi windows phone. Pengamat dari Slashgear, Chris burns mengatakan windows software memiliki resiko tinggi untuk produsen sekarang ini. Karenanya, kemungkinan besar Nokia tidak akan melanjutkan kerjasama dengan Microsoft dalam waktu lama.
Jika Anda ingat, dulu Nokia memilih Windows ketimbang Android yang menyebabkan kegagalan berupa dilelangnya divisi ponsel Nokia ke Microsoft seharga US$ 7 milyar. Momen itu dikenal sebagai masa keruntuhan Nokia dalam industri telepon seluler.
Apakah strategi nokia kembali bangkit hadapi persaingan bisnis akan berbuah manis dengan menggandeng android? Tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Kini sudah banyak pesaing di industri ini.
Bos besar Nokia tampaknya paham akan kondisi itu. Hal ini jugalah yang membuat Nokia tidak ingin tergesa-gesa dalam memutuskan langkah bisnisnya.
Punya Pendapat akan Strategi Bangkit Hadapi Persaingan Bisnis oleh Nokia?