Apple sedang menghadapi tantangan signifikan di Uni Eropa, karena hambatan regulasi telah memaksa raksasa teknologi ini untuk menunda peluncuran paket AI yang sangat dinantikan dan menghadapi tuduhan pelanggaran App Store di bawah Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa.
Penundaan Suite AI karena Alasan Regulasi
Baru-baru ini, Apple mengumumkan penundaan peluncuran suite AI canggihnya di Eropa, dengan alasan kekhawatiran terhadap kepatuhan terhadap persyaratan interoperabilitas ketat DMA. Suite ini, yang menawarkan teknologi canggih dari OpenAI, menjanjikan kemampuan inovatif seperti pembuatan gambar, ringkasan teks, dan peningkatan pada Siri. Namun, Apple menyatakan kekhawatiran bahwa mematuhi aturan DMA dapat mengancam privasi dan keamanan data pengguna.
Pelanggaran App Store Memicu Tindakan Regulasi
Secara bersamaan, Komisi Eropa mengambil sikap tegas terhadap Apple terkait praktik App Store-nya. Di bawah DMA, yang ditujukan kepada raksasa teknologi yang dianggap “pemegang kunci”, Apple dituduh melanggar aturan yang melarang praktik anti-steering. Aturan ini bertujuan untuk memberdayakan konsumen dengan memungkinkan mereka tidak hanya untuk menghapus aplikasi yang sudah terpasang, tetapi juga memilih alternatif pihak ketiga dengan lancar.
Temuan awal Komisi menunjukkan bahwa kebijakan App Store Apple membatasi pengembang aplikasi untuk mengarahkan pengguna ke platform alternatif secara bebas. Selain itu, penyelidikan baru telah dimulai terkait ketentuan kontrak terbaru Apple untuk pengembang aplikasi pihak ketiga, termasuk biaya “Core Technology Fee” kontroversial sebesar €0,50 per aplikasi yang terpasang.
Konsekuensi Potensial bagi Apple
Dampaknya bagi Apple bisa sangat besar. Selain dampak langsung terhadap peluncuran produk dan strategi operasional di Eropa, raksasa teknologi ini menghadapi potensi denda €1,8 miliar terkait praktik persaingan yang tidak adil dalam streaming musik, pelanggaran lain di bawah DMA. Undang-undang ini memungkinkan denda hingga 10% dari omset global perusahaan, meningkat menjadi 20% untuk pelanggaran yang berulang.
Visi Ke Depan
Meskipun menghadapi tantangan ini, Apple menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan regulator Uni Eropa untuk menemukan titik temu. Upaya kepatuhan perusahaan ini akan dipantau dengan cermat saat mereka menavigasi regulasi digital Uni Eropa yang kompleks, seimbang antara inovasi dan kepatuhan regulasi.
Secara kesimpulan, tantangan terbaru Apple menggarisbawahi pendekatan ketat Uni Eropa terhadap pengawasan pasar digital, menandakan momen penting dalam bagaimana raksasa teknologi beroperasi dalam kerangka regulasi blok tersebut. Saat perkembangan berlangsung, pemangku kepentingan akan dengan cermat mengamati hasil pertempuran regulasi ini yang membentuk masa depan persaingan digital di Eropa.