Cara Bermain Saham : Strategi Ternak Saham
Hendra menyebut dirinya sebagai pedagang saham. Ia tidak suka jika disebut sebagai pemain saham. Hal itu karena memang dirinya benar-benar berdagang saham bukan sekedar main-main. Keseriusannya terlihat dari cara dia mengembangkan teori teknik investasi saham The Hokl Bands. Sesuai pengalamannya, teori ini dapat memprediksi secara akurat jenis saham yang baik dan waktu jual belinya.
Agar keuntungan maksimal saat mempraktikan cara bermain saham, ia tidak sekedar memakai strategi buy and hold saja. Ia memakai cara ternak saham yaitu membeli saham fundamental dengan kisaran harga lebar dan trading saham.
Sebagai contoh ia membeli saham Pakuwon 100 lot dengan harga Rp 500 per sahamnya. Saat harga saham Pakuwon naik menjadi Rp 555 dia menjualnya. Saat saham Pakuwon kembali ke Rp 500 dan statusnya support kuat dia membeli lagi dan memiliki tambahan 10 lot sebanyak 10%.
Dengan cara bermain saham itu margin keuntungan yang didapat berkisar 60 sampai 150%. Prosentase itu lebih besar ketimbang pakai strategi buy and hold. Strategi ternak saham sudah dicobanya dengan HMSP, AKRA, Pakuwon, BRI, ASII, BMRI. Menurutnya strategi bermain saham ini cocok untuk saham dengan EPS yang tumbuh pada periode 5 tahun berturut-turut dengan net profit setidaknya 20%.
Strateginya mungkin agak berbeda dengan saran umum “jangan taruh semua telur dalam satu keranjang”. Ia menempatkan semua telur dalam satu keranjang. Yang membedakan, ia menjaga kerangjang dengan sebaik-baiknya. Saat kondisi kurang baik, ia akan bergeser ke reksa dana pasar uang. Baca: Apa Itu Forex? 6 Pertanyaan Penting Seputar Forex