Merespon hal itu, John Maynard Keynes, penulis “The General Theory of Employment, Interest and Money”, yang mengidentifikasi potensi dan alasan untuk kesenjangan output negative dalam kurun waktu tertentu pada skala makro ekonomi. Keynes dan beberapa ekonom lainnya seperti Irving Fisher memainkan peranan penting dalam mendirikan ekonomi makro sebagai bidang studi yang terpisah.
Sementara terdapat garis berbeda antara ekonomi makro dan ekonomi mikro, mereka sebenarnya saling mengait. Contoh utama dari keterkaitan itu adalah inflasi. Inflasi dan dampaknya untuk biaya hidup merupakan fokus umum dari suatu investigasi dalam studi ekonomi makro.
Namun demikian, sejak inflasi meningkatkan harga dari komoditas dan jasa, itu juga dapat memberikan implikasi akut untuk rumah tangga individu dan perusahaan.
Perusahaan mungkin terpaksa menaikan harga untuk merespon naiknya biaya yang harus dibayar perusahaan untuk bahan baku dan kenaikan gaji yang harus diberikan kepada karyawan.