Kendala Kebijakan Moneter
Peran pemerintah dalam mengurangi pengangguran melalui kebijakan moneter memiliki beberapa kendala antara lain:
* Masalah serupa dengan kebijakan fiskal. misalnya adanya ketergantungan pada komponen lain dari agregat permintaan.
* Suku bunga yang lebih rendah mungkin tidak membantu meningkatkan pengeluaran jika bank masih enggan memberikan pinjaman.
* Kebijakan terkait aspek permintaan tenaga kerja dapat berkontribusi untuk mengurangi pengangguran yang kurang permintaan, misalkan dalam kondisi resesi. Namun, mereka tidak dapat mengurangi pengangguran di sisi penawaran. Karena itu, efektivitasnya tergantung pada jenis pengangguran yang terjadi.
Baca: 28 Peluang Usaha Modal Rp10jutaan
Kebijakan Aspek Penawaran untuk mengurangi pengangguran
Kebijakan aspek penawaran menangani lebih banyak masalah mikro-ekonomi. Kebijakan tidak bertujuan untuk meningkatkan permintaan agregat secara keseluruhan tetapi berusaha untuk mengatasi ketidaksempurnaan di pasar tenaga kerja dan mengurangi pengangguran yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam aspek penawaran. Pengangguran aspek penawaran meliputi:
- Pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang disebabkan transisi seperti orang yang pindah pekerjaan atau mahasiswa yang baru lulus kuliah.
- Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang muncul karena ketidakcocokan keahlian dalam pasar tenaga kerja.
- Pengangguran klasik, yaitu pengangguran yang terjadi ketika upah riil tenaga kerja terlalu tinggi yang mengarah pada kondisi pasokan tenaga kerja berlebihan.
Kebijakan untuk mengurangi pengangguran di aspek penawaran
1. Pendidikan dan pelatihan. Tujuannya adalah untuk memberikan keterampilan baru jangka panjang pada pengangguran yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan di industri yang sedang berkembang, misalkan melatih kembali para pekerja baja yang menganggur untuk memiliki pengetahuan IT dasar. keterampilan yang membantu mereka menemukan pekerjaan di sektor jasa. – Namun, meskipun menyediakan skema pendidikan dan pelatihan, para penganggur mungkin tidak dapat atau tidak mau belajar keterampilan baru. Akibatnya akan dibutuhkan beberapa tahun untuk mengurangi pengangguran.
2. Mengurangi kekuatan serikat pekerja. Jika serikat pekerja dapat menawar upah di atas tingkat kliring pasar, mereka akan menyebabkan pengangguran upah riil.
Dalam hal ini mengurangi pengaruh serikat pekerja (atau mengurangi upah minimum) akan membantu menyelesaikan pengangguran upah riil ini.
3. Subsidi pekerjaan. Perusahaan dapat diberikan keringanan pajak atau subsidi jika merekrut pengangguran jangka panjang. Ini membantu memberi mereka kepercayaan diri baru dan pelatihan kerja. Namun, itu akan sangat mahal, dan itu dapat mendorong perusahaan untuk hanya mengganti pekerja saat ini dengan pengangguran jangka panjang dengan orientasi keuntungan dari keringanan pajak.