Semua kelompok tadi saling mengait untuk menurunkan harga dan menciptakan “pasokan” dalam ekuasi supply dan demand. Jika pasokan lebih banyak dibandingkan demand maka harga jatuh. Demand lebih besar maka harga naik. Resistance sama dengan pasokan.
Baca: Broker Forex Terpercaya
Untuk mencari informasi titik support dan resistance dapat dihitung manual. Cara hitungnya sudah dibahas dalam strategi pivot poin ini.
Atau jika Anda ingin instan, dapat melihat di fxstreet. Misalkan untuk Pair EURUSD melihat di fxstreet akan secara instan tersaji data Resistance dan Support berikut ini:
Dari ilustrasi di atas dapat dengan mudah dilihat Resistance dengan kode huruf R, Support dengan kode huruf S, dan PP adalah pivot point.
Ada R1 sampai R3 menunjukkan derajat pergerakan harganya sama halnya dengan S1 sampai S3. Ini memberikan petunjuk misalkan kembali ke ilustrasi bahwa ketika trader berniat memasuki pasar harga yang tertera untuk pair EURUSD adalah 1.13317. melihat informasi Support dan Resistance maka harga pasar forex sudah dibawah PP (pivot point) dan mendekati S1 (support pertama). Umumnya trader akan memperhatikan seberapa kuat S1 menahan harga semakin turun.
Baca: Strategi Forex Scalping Sederhana
Jika Support 1 mampu bertahan maka kemungkinan harga akan menjadi bullish (naik/buy) setidaknya menuju titik PP atau Resistance 1.
Ini berarti Anda dapat melakukan strategi trading short dengan sell di harga yang tertera dan stop loss pada 1.13317 +50pips target poin di Support 1. Atau buy dengan stop loss 1.13317 -50pips dengan target titik PP sampai R1.
Baca: Strategi Trading Forex Sederhana tapi Profit
Sekarang Anda sudah lebih paham apa itu Support dan Resistance tentu Anda akan menjadi trader forex yang lebih percaya diri.