Ingatlah jika follower ingin untuk klik like, follow atau subscribe karena mereka ingin melihat lebih banyak konten dari Anda bukan tentang bisnis Anda. Tentu saja tidak salah untuk mempromosikan bisnis dalam postingan, namun pastikan jumlahnya proporsional dengan konten yang disukai konsumen.
Konten bermanfaat akan menarik minat konsumen dalam bisnis Anda karena mereka melihat Anda sebagai sosok yang peduli dengan kemauan konsumen.
Jangan Sebarkan Diri Terlalu Dalam
Sekarang ini banyak media sosial yang tersedia dan faktanya banyak yang memiliki banyak akun media sosial untuk tujuan bisnis. Anda mungkin tergoda juga untuk melakukan itu.
JANGAN LAKUKAN ITU. Tidak hanya tindakan itu tidak produktif, namun tidak setiap media sosial akan maksimal untuk tujuan bisnis Anda. Seperti diungkap sebelumnya, mengelola pemasaran media sosial itu sangatlah dilematis. Jika menyebarkan diri terlalu dalam hanya akan berujung pada hasil yang buruk. Setiap jenis media sosial memiliki strategi pendekatan berbeda, seperti misalnya seberapa sering untuk melakukan postingan, jumlah hasgtags (#) yang dapat digunakan, dan kapan waktu terbaik untuk update status. Terlalu sering melakukan penyesuaian pada strategi media sosial terlalu dini akan membuat Anda “buntu” dengan cepat.
Fokuskan pada beberapa media sosial utama dulu, satu sampai dua media sosial sudah cukup untuk memulai. Pilihlah media yang Anda anggap akan cocok dengan strategi pilihan. Hanya ketika Anda sudah menguasai media sosial tertentu barulah mencoba media sosial baru lainnya. Misalkan jika Anda menjual baju secara online, Anda mungkin ingin mempertimbangkan Facebook karena dapat memposting lebih banyak karakter, kemampuan menyatukan media dalam postingan dan fitur iklan facebook yang akan membantu Anda mempromosikan lebih jauh. Selanjutnya Adna mungkin juga ingin coba Instagram dan menempatkan beberapa daya tarik kedalam produk melalui informasi feed memukau yang menunjukan kepribadian baju dagangan.
Baca: Proposal Usaha Nasi Goreng
Jangan Takut Bereksperimen
Kesalahan yang dilakukan banyak perusahaan ketika membuat postingan media sosial adalah untuk selalu relevan dengan fungsi utama media sosial itu. Namun fleksibilitas dari kebanyakan media sosial sekarang ini berarti Anda dapat melakukan kombinasi dengan beberapa alasan. Marketing konten video tidak spesifik utnuk Youtube lagi, media sosial lain seperti Facebook, Twitter dan Instagram semuanya mampu mempublikasikan konten video. Sebuah tweet dapat digunakan untuk berinteraksi dalam percakapan atau membuat sebab khusus diketahui banyak orang.
Berpikir di luar kebiasaan. Dorong batasan yang ada. Gugah minat orang dengan sesuatu yang baru. Jika Anda melakukannya dengan benar, semakin banyak yang akan memperhatikan keunikan, hiburan dan manfaat konten yang diberikan.
Maksimalkan Potensi Konten
Seringkali, perusahaan meninggalkan konten apa adanya dan berpindah ke konten lain setelah konten awalnya. Kunci pemasaran media sosial adalah ada banyak cara untuk menggunakan ulang konten berulang kali, khususnya ketika Anda kehabisan sesuatu untuk dikatakan atau diberikan kepada konsumen.
Dengan menyegarkan bagaimana cara Anda menyajikan konten yang sudah ada melalui postingan media sosial, Anda tidak tertekan untuk selalu berpikir tentang topik baru, yang tentu saja sulit ketika Anda harus mengelola banyak akun media sosial. Itu juga memastikan mereka yang belum melihat konten Anda sebelumnya akan menyadari keberadaan konten itu.
Baca: Contoh Proposal Penting Siap Download
Siap Kuasai Media Sosial untuk Bisnis?
Media sosial bukanlah alat bisnis yang menjamin kesuksesan. Sama seperti strategi pemasaran lainnya, pengelolaan media sosial membutuhkan kerja keras, pemahaman utuh akan bagaimana masing-masing media sosial dapat berperan. Bisnis yang mau meluangkan waktu memahami dan menguasai permainan media sosial akan semakin besar kemungkinan untuk menikmati keuntungan yang layak didapatkan ketimbang memikirkan media sosial sebagai alat mencapai kemenangan instan.
