Bitcoin mungkin mengalami perjalanan tidak mulus di tahun 2018. Meskipun begitu sebuah perusahaan mata uang kripto masih optimis terhadap prospek jangka panjangnya. Perusahaan itu bernama Luno, didirikan di Afrika Selatan tahun 2013. Perusahaan ini memiliki rencana untuk menjadi salah satu pemimpin dunia dalam bidang perdagangan mata uang kripto.
Sang CEO dan pendirinya, Marcus Swanepoel memiliki target yang akan membuat banyak perusahaan besar sejenis lain tertinggal yaitu 1 milyar pengguna tahun 2025.
Hanya ada sedikit industri di dunia yang mau berkata target itu logis, namun karena bitcoin sangat terbuka dan mendunia, target itu sebenarnya sangat logis. “Luno bersemangat meraihnya”, ungkap sang CEO.
Perusahaan berencana untuk menumbuhkan tim yang berjumlah 70 karyawan menjadi lebih dari 300 karyawan dalam 6 bulan. Swanepoel, dulunya banker investasi, mengatakan jika Luno merupakan perusahaan pertama di Afrika yang menawarkan perdagangan mata uang kripto. Luno menikmati pertumbuhan sejak itu, dan sekarang sudah memiliki 1,5 juta pengguna di 40 negara yang kebanyakan pasar berkembang.
Luno, didukung beberapa investor besar termasuk Naspers, diciptakan oleh sekelompok kecil orang dengan latar belakang keuangan dan teknologi, sama seperti Swanepoel, mereka ingin berhenti dari “bekerja” untuk perusahaan lain.
Baca: Bitcoin Bukan Ancaman Stabilitas Finansial
Suasana kerja Luno di Cape Town sangatlah kasual, beberapa staf berjalan tanpa alas kaki di dalam kantor. Suasana santai berakhir saat harus melindungi Luno dari serangan hacker yang sudah mencuri bitcoin bernilai jutaan dari tempat penukaran lainnya. “Luno menempatkan keamanan seperti bank besar namun ketika staf di kantor bekerjasama dan menciptakan lingkungan yang kolaboratif”, jelas Swanepoel.
Luno menyadari jika bank membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan teknologi dan mereka kerap kebingungan tentang kegunaan teknologinya. Tim dari Luno mengembangkan mobile wallet, tempat penukaran, sampai layanan integrasi merchant untuk bitcoin dan pesaing terberat bitcoin, Ethereum.
Luno sekarang bermarkas di Singapura, sebagian alasannya karena pentingnya pasar Asia Tenggara.
Baca: Cara Mendapatkan Rp 500 Ribu Per Minggu Berjualan Bitcoin
Optimis Kedepan
Banyak perjalanan sukses Luno diawali di Afrika Selatan. Selain itu juga pengalaman di negara-negara seperti Nigeria dimana mayoritas pengguna internet adalah pengguna mobile gadget. Luno berbeda dengan kebanyakan perusahaan, karena mereka berasal dari Afrika dan membuat produk bernuansa mobile yang pertama. Swanepoel yakin kondisi itu memberikan Luno sudut pandang menguntungkan, khususnya untuk menghadapi pesaing dari Eropa.