Brand toko fashion Debenhams mengalami tekanan atas tingginya biaya operasional bisnis akhir-akhir ini. Akibatnya, pemutusan hubungan kerja karyawan menjadi pilihan yang terpaksa diambil.
Media Inggris, Guardian melaporkan jika bisnis ritel itu telah melakukan pemutusan hubungan kerja pada 320 manajer tokonya di Inggris. Ini berarti sebanyak ¼ jumlah manajer Debenhams di Inggris kehilangan pekerjaan. Kondisi ini pula menyebabkan satu jenjang di divisi manajemen Debenhams menghilang.
Pertimbangan Debenhams
Debenhams menilai jika urgensi kehadiran manajer toko tidak terlalu besar. Ini dikarenakan mereka tidak berhubungan langsung dengan pelanggan. Debenhams mentargetkan perbaikan hubungan dengan konsumennya. Ini dilakukan dengan menambah jumlah karyawan yang melayani pengunjung di setiap gerai.
Langkah merumahkan 320 manajer ini memberi Debenhams penghematan biaya operasional sampai 10 juta Poundstreling.
Dalam situs resminya Debenhams mengungkap jika mereka sedang dalam pelaksanaan strategi peninjauan kondisi ritel terkini dan penerapan strategi pembenahan. Perubahan kondisi akan membawa manfaat pada menurunnya biaya dan kompleksitas pada proses bisnis.
Debenhams juga memberikan ruang diskusi kepada para karyawan yang terkena dampak kebijakan bisnis tersebut. Tujuannya agar karyawan dan perusahaan menemukan solusi terbaik bersama.
Baca: 6 Tahap Pengambilan Keputusan Seorang Manajer
Tren Strategi Bisnis Penghematan Biaya Operasional
Langkah Debenhams rupanya bukan yang pertama. Bisnis ritel launnya seperti Tesco dan Morrisons melakukan langkah yang mirip dengan memutuskan hubungan kerja para manajernya.
Pada Januari 2018, Tesco melakukan pemberhentian 1700 manajernya sebagai strategi perusahaan menghadapi persaingan bisnis ritel.
Peritel lainnya, Morrisons melakukan pemberhentian 1500 manajernya dengan alasan yang mirip. Morrisons ingin menghemat biaya bisnis dan memfokuskan karyawan untuk pabrik dan gerai.