Sepertinya memang benar dikatakan jika ada saja hikmah dibalik suatu peristiwa jika kita mau bijak melihat dan menyikapi peristiwa itu. Nah, masih menyoal ini, kondisi rupiah melemah ternyata malah membawa keuntungan. Kok bias? Siapa yang diuntungkan?
Pelemahan rupiah ini tercatat dalam Laporan Kebijakan Moneter Triwulan II Tahun 2018 oleh Bank Indonesia. Pelemahan itu dinilai memiliki dampak kepada pedagang besar. Dampak itu terlihat dari kenaikan inflasi pada Indeks Harga Pedagang Besar (IHPB) impor.
Kenaikan inflasi IHPB disebabkan adanya kenaikan pada biaya produksi yang merupakan akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah sekaligus naiknya harga komoditas global. Ini berarti kenaikan pada IHPB tidak begitu terasa pada Indeks Harga Konsumen (IHK) atau dapat dikatakan jika dampaknya ke konsumen masih sangat terbatas.
Pergerakan IHPB sendiri umumnya dipengaruhi berbagai hal seperti
- Struktur pasar lebih kompetitif
- Kebijakan pemerintah tidak menaikan harga BBM bersubsidi
- Pengusaha memilih kurangi margin keuntungan dan mempertahankan harga jual.
Sebab ketiga sepertinya menjadi alasan utama kenapa kenaikan inflasi IHPB tidak begitu terasa kepada konsumen sekalipun ada dorongan dari eksternal terkait dengan impor.
Baca: Apakah Nilai Mata Uang Mengindikasikan Kekuatan Suatu Negara?