Saingan Jumlah Pengguna
Apple disebut sangat sering dalam berkas IPO (initial public offering) Spotify, dimulai dengan salipan kemenangan dalam halaman singkat di halaman depannya. Spotify mencatat jika basis penggunanya sudah berjumlah hampir dua kali lipat ukuran pesaing terdekatnya, Apple Music.
Spotify bertahan berkat keuntungan perpindahan dininya, sebuah perang catur strategi pendanaan dan kemewahan untuk fokus pada satu produk inti ketimbang besarnya keragaman produk yang dikejar perusahaan seperti Apple.
Baca: Contoh Tindak Pidana Keuangan
“Ribuan orang memberikan dedikasi pada tugas untuk memaksimalkan nilai music dan mengantarkan produk memikat untuk pengguna. Hal ini akan mengalahkan sebuah perusahaan yang bukan menjadi bagian dari inti bisnis ini”, ungkap Parks.
Meskipun Apple tidak memberi perhatian lebih pada mulanya, executive dari Spotify memberika fokus ketika Apple mendesak masuk pada pangsa pasar streaming. Investor awal Spotify, Pär-Jörgen Parson, mengatakan bahwa kepemimpinan melihat situasi sulit yang terbuka. Perhatian awalnya cukup mudah dengan aplikasi data yang menyarankan bahwa pengguna lebih berinteraksi dengan Spotify ketimbang Apple Music. Namun jelas bahwa Apple dapat memberikan banyak tekanan dalam hal distribusi kekuatan.
Secara khusus, Spotify menghadapi masalah dimana Apple mengambil potongan 30% melalui aplikasi yang berfungsi di App Store. Potongan itu membuat Spotify harus memasang tariff tinggi untuk menghasilkan uang dengan jumlah sama, bahkan memotong kemampuan Spotify bersaing langsung dengan Apple Music dalam hal harga.
Baca: Contoh Kasus Perdagangan Bebas
Parson menganggap hal itu sebagai situasi monopolistik. Spotify pun akhirnya memberikan complain kepada otoritas antitrust.
Layanan Apple Music sudah dilihat sebagai ancaman yang tidak begitu besar menurut Parks dan Parson. Spotify yakin fokus mereka pada algoritma untuk mempersonalisasi pengalaman music lebih baik ketimbang tekanan Apple untuk kurator manusia.
Selanjutnya: Apa yang membuat beda