Perkiraan hasil panen jagung per hektar ini merupakan estimasi dalam kondisi yang ideal (suhu, kemarau, pupuk dan hama). Jagung berasal sebagai rumput tropis dan dapat mentolerir paparan suhu panas setinggi 44 C untuk waktu yang singkat. Suhu siang hari yang optimal untuk jagung biasanya berkisar antara 25 C dan 32 derajat. Pertumbuhan menurun ketika suhu melebihi 35 C.
Gagal panen tentu menjadi pikiran banyak petani jagung yang dapat menyebabkan stres. Karenanya banyak petani melakukan perkiraan hasil panen jagung. Bagaimana cara menghitungnya?
Ketahuilah bahwa jumlah kernel aktual per gantang 25kg dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan dan genetika hibrida. Berat kernel dari tahun ke tahun untuk hibrida yang sama dapat dengan mudah bervariasi sebesar 20.000 kernel per gantang atau lebih sederhana karena variabilitas dalam kondisi pertumbuhan.
Akibatnya, jumlah kernel per gantang dapat bervariasi secara signifikan setiap tahun atau bidang dalam beberapa tahun. Berat kernel rata-rata dalam beberapa uji coba dapat berkisar antara 67.000 hingga 94.000 kernel per gantang 25kg, dengan rata-rata sekitar 76.000 per gantang 25kg.
Keseragaman tanaman juga mempengaruhi akurasi dari setiap teknik perkiraan hasil panen per hektar. Semakin tidak seragam lahan, semakin besar jumlah sampel yang harus diambil untuk memperkirakan hasil panen untuk lahan.
Ada garis tipis antara pengambilan sampel area yang cukup berbeda di lahan dan pengambilan sampel secara acak di dalam lapangan agar tidak membuat bias estimasi perkiraan hasil panen jagung per hektar. Inilah caranya:
Perkiraan Hasil Panen Jagung Per Hektar
Langkah pertama untuk memperkirakan hasil panen jagung ini adalah dengan mengetahui berapa banyak populasi tanaman jagung per hektarnya. Untuk mengetahui berapa populasi jagung per hektar mulailah dari per baris tanam dalam lahan.
Ketahui jumlah baris pada lahan jagung. Hal umum untuk jarak baris penanaman jagung misalnya adalah 75 cm antar tanaman jagung dalam satu baris. Kemudian panjang barisnya secara umum adalah 53 meter. Untuk contoh umum dalam hektar lahan akan hasilkan 53 meter panjang baris tanam yang terdiri dari 30 tanaman jagung. Dalam kondisi seperti itu berarti akan ada 30.000 tanaman jagung per hektar.
Untuk mengetahui seberapa banyak populasi jagung per hektar, Anda harus mengambil contoh satu batang jagung dari dalam baris 53 meter itu. Untuk sampel terbaik mewakili semua tanaman jagung ambilah satu batang jagung dari tanaman urutan ke-5, ke-9 dan ke-19 dalam satu baris lahan.
Dari 3 batang sampel perwakilan jagung itu, kini Anda perlu menghitung jumlah biji jagungnya.
Kupas kulit jagung sampel itu. Untuk sampel jagung ini lakukanlah tahapan berikut:
Mengukur panjang rata-rata ketiga sampel jagung. Gambar di atas: ukur panjangnya dalam cm.
Menghitung jumlah biji jagung dalam lingkaran batang jagung. Lakukan pada ketiganya, dan hitung rata-rata bijih per lingkaran jagung sampel.
Jangan lupa, catat hasil perhitungannya.
Beberapa benih jagung terlaris di pasaran antara lain:Menghitung Perkiraan Hasil Panen Jagung per Hektar
Mengacu pada contoh ulasan ini maka perhitungan hasil panen jagung per hektar menjadi seperti ini:
Rata-rata jumlah batang tanaman jagung per baris lahan x rata-rata bijih per lingkaran jagung sampel x panjang rata-rata batang jagung sampel (cm).
58.5 x 16 x 17 = 15.912
15.912 / 76 (jarak antar tanaman jagung) = 209 g/h (gantang per hektar)
1 gantang jagung setara 25.4kg. Dengan demikian 1 hektar lahan jagung dengan kondisi dalam ilustrasi ini akan menghasilkan panen sebanyak 5.308,6 kg.
Dari ulasan ini tampak jelas jika hasil panen jagung akan ditentukan dari jenis benihnya. Semakin banyak bijih jagung dihasilkan dalam 1 batang, maka semakin besar hasil panen jagung yang didapatkan.