Penyebab Perekonomian Melemah dan Solusinya – Notordinaryblogger

This website contains third-party advertisements and affiliate links that may result in administrator earning a commission without any additional cost from you, should any purchases occur
Categories
Lainnya

Penyebab Perekonomian Melemah dan Solusinya

Penyebab perekonomian melemah dan solusinya akan menarik perhatian mereka yang ingin bangkit dari sebuah resesi. Para ekonom umumnya percaya bahwa pelemahan ekonomi muncul karena penurunan belanja baik oleh sektor swasta maupun pemerintah. Beberapa hal lain yang bisa menyebabkan adalah krisis ekonomi, sebagaimana terjadi pada tahun 2008 dimana dunia mengalami krisis sebagai dampak pecahnya gelembung kredit perumahan Amerika Serikat, perdagangan luar negeri atau kelangkaan stok (misalkan beberapa negara OPEC/Produsen Minyak Bumi seperti Venezuela dan Nigeria yang terkena dampak signifikan dari penurunan harga minyak dunia yang membawa penurunan 50% penerimaan negara.

Kondisi-kondisi itu akan semakin parah saat sebuah negara tidak mampu memproduksi barang konsumsi yang cukup di dalam negeri untuk menutupi berkurangnya impor.

Beberapa konsekuensi dari perekonomian melemah adalah:

Dampak  Kepada Ketersediaan Lapangan Kerja

Dampak nyata dari perekonomian melemah adalah meningkatnya pengangguran khususnya pada sektor tenaga kerja non formal. Hal ini karena perusahaan maupun pemerintah akan mengurangi jumlah karyawan.

Kondisi ini akan memicu pengetatan belanja semua orang. Keluarga maupun individu akan semakin mengetatkan pengeluaran karena menganggur. Tidak ada pekerjaan berarti pemasukan rumah tangga akan berkurang. Ini berarti dapat terjadinya tunggakan tagihan khususnya kartu kredit.

Situasi ini akan merembet ke institusi keuangan karena ketersediaan dana mereka semakin berkurang khususnya untuk keperluan pinjaman kepada sektor bisnis untuk berbagai keperluan.

Dampak Kepada Sektor Usaha

Dampak lain akan perekonomian melamah adalah turunnya produktivitas dan bangkrutnya beberapa sektor usaha. Turunnya output usaha akan bertahan sampai mereka yang tidak mampu bertahan akan hilang dari pasar. Jika sudah demikian, perusahaan yang bertahan akan naik kembali mengisi kekosongan tersebut.

Selama perekonomian melemah, perusahaan besar akan “memakan” perusahaan kecil melalui mereger, pengambil alihan dan akusisi. Hal ini akan mempengaruhi suasana persaingan usaha sehat. Beberapa kelangkaan (baik buatan atau sungguhan) akan mulai terjadi. Hal seperti kelangkaan itu akan diikuti kenaikan harga-harga barang.

Proses perusahaan besar “memakan” perusahaan kecil juga akan menghasilkan pengangguran. Dengan demikian penghematan keuangan mereka yang terkena pengurangan karyawan akan dilakukan untuk melawan situasi resesi.

Baca: Strategi Meningkatkan Ekspor Nasional


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

Cara Mendapatkan Kode Voucher Lazada Praktis Tidak Banyak Syarat

Salah satu toko online besar dan terpercaya di Indonesia saat ini adalah lazada. Toko online ini menempati posisi papan atas ecommerce atas kerja kerasnya memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen Indonesia untuk berbelanja. Tidak hanya itu, lazada bahkan memiliki banyak sekali program diskon, voucher atau promo. Selain disampaikan melalui website mereka secara langsung, terkadang informasi voucher […]

SPONSOR
Cara Menggambar Kartun Naruto

Cara menggambar kartun naruto akan menarik buat kamu penggemar tokoh kartun ini. Selain penggemar, untuk kamu yang hobi menggambar juga tentu ingin tahu tips menggambar kartun naruto ini. Bukan rahasia lagi jika kemampuan menggambar kartun anime memang bisa mendatangkan keuntungan finansial untuk artisnya. Jika sudah demikian, keahlian kamu menggambar kartun naruto bisa menjadi jalan awal […]

6 Cara Mengurangi Ketagihan Anak pada Teknologi

Sebuah pusat studi, Pew Research Center melakukan analisa pada tahun 2015 yang fokus pada perilaku remaja pada teknologi, media sosial dan internet secara umum. Hasilnya menunjukkan bahwa 56% remaja berusia 13 sampai 17 tahun sering online beberapa kali dalam sehari, dan 6% hanya online sesekali dalam satu minggu dan hanya sekitar 2% yang jarang online. […]

SPONSOR

contact us