Devaluasi Mata Uang
Terlepas dari kedua solusi perekonomian melemah sebelumnya, devaluasi mata uang merupakan saran yang diajukan para ekonom. Devaluasi mata uang ini akan mendorong jumlah permintaan barang dan jasa. Hal ini positif hanya jika negara itu memproduksi apa yang dibutuhkan negara lain.
Untuk negara industri dengan diversifikasi ekonomi dan produk beragam, devaluasi mata uang dalam masa perekonomian melemah akan menguntungkan untuk ekspor produk. Untuk negara dengan satu produk saja, seperti beberapa negara di Afrika, devaluasi mata uang tidak akan berdampak besar pada saat permintaan internasional menurun.
Jadi sekalipun produk akan murah untuk diekspor pasarnya tidak tersedia.
Dampak lain dari devaluasi adalah meningkatnya permintaan domestik. Karena produk dibuat secara lokal, rencana ini akan berfungsi.
Untuk negara yang belum maju dengan produk tunggal, devaluasi mata uang mungkin tidak berdampak positif karena persaingan pasar internasional ditambah produk domestik yang minim diversifikasi.
Hal penting untuk diingat akan devaluasi pada ekonomi negara produk tunggal adalah devaluasi kompetitif dengan upaya meningkatkan kompetisi.
Misalkan saat resesi global Nigeria memutuskan untuk melakukan devaluasi mata uang dengan harapan meningkatkan ekspor minyak bumi. Hal ini sejalan dengan ekspektasi negara ekspor minyak bumi seperti Venezuela dan Angola dan negara eksportir minyak bumi lain. Pada akhirnya pasar akan dipenuhi minyak murah yang tidak ada peminatnya. Semua orang menderita dari kebijakan itu ketimbang mendapat keuntungan.
Baca: Apa itu Dokumen Pendamping Ekspor
Kemudahan Kuantitatif
Ini merupakan kebijakan yang diterapkan bank sentral untuk meningkatkan/mengurani peredaran uang saat suku bunga sudah atau mendekati nol. Saat opsi lain sudah habis, atau sebagai tambahan dari opsi yang sudah dibahas sebelumnya, bank sentral dapat memanipulasi pasokan uang dengan membeli surat utang pemerintah untuk menambah jumlah uang yang beredar.
Ini akan meningkatkan pasokan dana bank yang secara teori mendorong pemberian kredit kepada sektor bisnis
Efek lainnya adalah penurunan suku bunga surat utang negara yang diharapkan akan menambah belanja investasi. Beberapa kekurangan atau resiko kemudahan kuantitatif adalah kemungkinan rugi yang diderita bank sentral, kesulitan untuk memastikan secara pasti berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk disuntikan dalam suatu perekonomian, kemungkinan hilangnya kepercayaan ekonomi dari investor asing, dan bahaya rencana tidak berjalan sesuai rencana.
Baca: Kerajinan Tangan Indonesia yang Cocok untuk Eropa
Simpulan Penyebab Perekonomian Melemah dan Solusinya
Media atau opsi yang dipilih pemerintah untuk keluar dari perekonomian melemah tergantung dari apa penyebab perekonomian melemah dari awal. Selain itu juga opsi mana yang paling memiliki dampak merugikan paling minimal pada masyarakat, atau malah membuat perekonomian semakin jatuh. Mau tidak mau, pemerintah harus melakukan sesuatu, harus memilih sebuah opsi.
Dalam memilih solusi, perlu mempertimbangkan wilayah negara atau bagian ekonomi dimana kebijakan itu akan berfungsi dengan baik. Terlebih dalam hal kebijakan stimulus fiskal. Wilayah mana di suatu negara, atau segmen ekonomi, atau akankah stimulus fiskal menghasilkan efek berantai paling besar?
Juga perlu mempertimbangkan kebijakan mana yang akan memberikan hasil paling cepat kepada ekonomi? Penting untuk mempertimbangkan semua opsi sebelum memilih satu atau kombinasi solusi.