Dampak Sosial
Semakin banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan/penghasilan, tekanan kepada pemerintah untuk meningkatkan dana sosial semakin besar. Karena pemerintah mengalami kekurangan penerimaan, situasi semakin sulit untuk meningkatkan layanan sosial.
Dengan hilangnya penghasilan/pekerjaan, semua rencana masa depan, pendidikan kuliah, rencana pembelian rumah, ganti kendaraan baru, atau rencana keluarga lainnya akan tertunda. Dan mungkin saja tidak pernah terlaksana.
Itulah beberapa dampak nyata perekonomian melemah pada suatu masyarakat di suatu negara.
Sekarang bagaimana sebuah negara bisa keluar dari perekonomian melemah? Inilah perkiraan beberapa solusi yang bisa dilakukan mengatasi penyebab perekonomian melemah
Baca: Peluang Ekspor Lampu Hias
Pemotongan Pajak dan Penambahan Belanja Pemerintah
Kebijakan paling populer untuk semua negara untuk menjawab penyebab perekonomian melemah dan solusinya adalah memperluas kebijakan fiscal atau stimulus fiscal. Umumnya ini berupa dua pendekatan, pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintah. Seperti apa?
Pemotongan Pajak. Ide dari pemotongan pajak pada saat perekonomian melemah adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan harapan masyarakat akan pergi keluar rumah dan menghabiskan lebih banyak uang di luar. Sebagai imbasnya, hal ini akan meningkatkan produksi perusahaan. Peningkatan produksi diharapkan akan meningkatkan kebutuhan karyawan, dan seterusnya.
Terdengar sederhana dan hebat bukan? Tapi apakah sesederhana itu? Kita perlu ingat bahwa pada saat perekonomian melemah, keluarga meminjam uang baik dari lembaga keuangan atau memakai kartu kredit untuk bertahan.
Sekarang anggap saja keluarga ini menggunakan uang yang dihasilkan dari pemotongan pajak untuk membayar hutang, bagaimana itu bisa membantu target pemerintah meningkatkan konsumsi?
Seseorang dapat berargumen bahwa lembaga keuangan akan meminjamkan uang lebih kepada sektor usaha untuk investasi. Pertanyaan selanjutnya: seberapa banyak lembaga keuangan membuat kredit selama perekonomian melemah?
Meningkatkan Belanja Pemerintah. Pilihan ini lebih membantu ketimbang pemotongan pajak. Namun demikian karena pemasukan pemerintah dihasilkan dari pajak, bea, dan pabean impor dan ekspor, pemasukan dari sumber ini juga menghilang pada masa perekonomian melemah karena banyak perusahaan menutup usaha dan sedikit perusahaan menekan biaya dengan mengurangi karyawan dan output perusahaan.
Iya memang benar investasi modal pemerintah menyuntikan uang langsung kepada ekonomi melalui penyediaan lapangan pekerjaan skala besar, pembangunan infrastruktur yang memiliki efek langsung kepada pertumbuhan ekonomi. Namun modal ini harus tersedia.
Baca: Cara Ekspor Barang ke Amerika
Karena pemotongan pajak mengurangi pemasukan pemerintah, satu-satunya sumber adalah pinjaman luar negeri. Ini hanya akan berfungsi atau masuk akal jika uang pinjaman luar negeri diarahkan pada modal investasi yang tepat untuk tujuan penciptaan lapangan kerja dan menyebabkan efek berantai.
Contohnya pemerintah Nigeria meyakini bahwa investasi besar di sektor pertanian akan membuat negara itu tidak bergantung pada penerimaan minyak bumi. Jadi akanmasuk akan untuk menginvestasikan pinjaman luar negeri pada sektor pertanian. Namun demikian, jika kita investasi di pengolahan dan pemanenan produk mentah tanpa investasi di sektor sekunder segmen pertanian (proses produk untuk ekspor), maka pemasukan yang dihasilkan mungkin tidak akan cukup untuk membayar pinjaman, dan reinvestasi segmen lain dalam perekonomian.
Jadi masalahnya bukanlah berapa besar pinjaman luar negerinya melainkan bagaimana mengelola pinjamannya.