Depresi pada kucing
Jika tidur berlebihan disertai dengan tanda-tanda lain seperti kehilangan nafsu makan, menghindar, dan perilaku tidak biasa lainnya, ini bisa berarti kucing Anda mengalami depresi. Depresi pada kucing tidak sama dengan depresi klinis pada manusia. Kondisi ini akan menunjukkan gejala seperti yang telah disebutkan tadi, atau gejala yang berujung pada penyakit yang mendasarinya. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya bawa kucing Anda ke dokter hewan, yang akan melakukan tes yang diperlukan untuk menentukan apa yang membuat kucing Anda sakit.
Cuaca
Percaya atau tidak, cuaca juga bisa menjadi alasan kucing tidur lebih banyak dari biasanya. Selama musim dingin atau musim hujan, tidak mengherankan jika tidur siang kucing menjadi lebih lama dan lebih sering. Jumlah cahaya juga akan memengaruhi kebiasaan tidur kucing Anda.
Infeksi Virus / Bakteri
Jenis infeksi virus dan infeksi bakteri yang paling umum bisa menjadi alasan mengapa kucing Anda tampaknya membutuhkan lebih banyak waktu untuk tertidur daripada beraktivitas. Virus dan bakteri dapat ditularkan dari makanan yang terkontaminasi, luka gigitan, dan interaksi dengan hewan atau kucing yang terinfeksi.
Virus umum yang menginfeksi kucing: feline immunodeficiency virus, feline herpes, feline leukemia, feline distemper, feline calcivirus, dll.
Bakteri umum yang menginfeksi kucing: salmonella, e. coli, bordetella, helicobacter, streptococcus, leptospirosis, clostridia, dll.
Kelelahan dan kelesuan adalah gejala umum dari infeksi bakteri dan virus, biasanya disertai dengan gejala lain seperti keluarnya cairan dari mata dan hidung, diare atau kehilangan nafsu makan, demam, penurunan berat badan, kurangnya minat pada perawatan, dan infeksi saluran pernapasan. Jika kucing Anda juga menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, ia perlu segera dibawa ke dokter hewan.
Arthritis
Artritis atau penyakit sendi degeneratif menyebabkan nyeri dan radang sendi. Kucing yang lebih tua, khususnya, akan lebih rentan terhadap kondisi tersebut. Arthritis akan membuat mereka sulit bermain atau bahkan sakit untuk bergerak, sehingga lebih suka untuk tetap nyaman tidur.
Diabetes
Diabetes jauh lebih umum terjadi pada kucing tanpa Anda duga. Jika kucing memiliki kadar gula darah atau glukosa yang tidak seimbang dalam darah, ini akan bermanifestasi dalam gejala yang meliputi kelesuan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, muntah, dan dehidrasi. Penyesuaian diet yang ketat akan diperlukan dan sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan Anda.
Baca: Cara Mengatasi Kucing Tidak Mau Makan
Keracunan
Tanaman dan zat beracun merupakan bahaya, terutama bagi kucing yang sering berkeliaran di luar ruangan. Jika kucing tidur lebih lama dari biasanya, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kemungkinan dia menghirup, menelan, atau bersentuhan dengan racun. Muntah, diare, gusi pucat, kesulitan bernapas, dan adanya darah dalam tinja atau muntahan adalah kemungkinan indikator bahwa kucing Anda telah keracunan. Jika ia menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera bawa ke dokter hewan.
Kucing menghabiskan sebagian besar hidup mereka dengan tidur siang untuk menjaga tubuh mereka tetap berenergi saat mereka bangun dan siap untuk berkeliaran, mengintai, bermain, dan berburu. Karena kucing memiliki kepribadian dan temperamen yang berbeda, kebiasaan tidur juga mungkin berbeda. Sebagai pemilik, Anda harus mewaspadai gejala atau perubahan kebiasaan tidur yang mungkin menyebabkan kucing Anda menderita sakit, stres, atau penyakit menular.
Itulah ulasan lengkap penyebab kucing tidak mau makan dan tidur terus. Kini Anda sudah jauh lebih baik dalam memahami permasalahan kucing yang terlihat kurang nafsu makan dan tidak aktif bukan?